Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Presiden terpilih, HM Jusuf Kalla menyarankan kepada semua staf pengajar Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar untuk meningkatkan kualitasnya karena kemajuan zaman semakin kencang.

"Semua dosen dan staf pengajar harus meningkatkan kemampuan dan ilmunya. Biar berilmu tinggi hari ini kalau tidak di-up date itu ilmu maka di masa mendatang akan tinggal setengah dan semakin berkurang," ujarnya saat memberikan kuliah umum di UMI Makassar, Selasa.

Ia mengatakan, begitu pentingnya ilmu pengetahuan bagi para tenaga pengajar atau dosen untuk diajarkan kepada para mahasiswanya yang nantinya akan menjadi penerus bangsa.

"Negara akan maju jika didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai penduduk terbesar juga menyimpan banyak potensi SDM serta sumber daya alam (SDA)," katanya.

Hanya saja, untuk meningkatkan kualitas para anak-anak di zaman sekarang ini membutuhkan tenaga pengajar profesional yang jauh lebih berilmu lagi, agar mampu membangun bangsa.

Dia mencontohkan, negara-negara maju seperti Jepang yang tidak memiliki sumber daya alam tetapi memiliki sumber daya manusia justru tampil lebih didepan, lebih maju daripada negara-negara lainnya yang di Asia.

Sedangkan Indonesia yang punya kedua-duanya bergerak lambat dan bahkan negara-negara di Asia Tenggara seperti Singapura juga sudah berada di depan bangsa ini.

"Ada yang mengatakan, bangsa bisa maju karena sumber daya alamnya. Pemikiran itu bisa benar dan bisa juga tidak benar. Justru negara Jepang yang tidak punya sumber daya alam tapi jauh lebih maju dan menjadi produsen teknologi. Indonesia harus bisa seperti itu, karena kita lengkap, ada SDM ada juga SDA-nya," katanya.

Jusuf Kalla yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu berharap besar kepada mahasiswa asal Sulawesi Selatan khususnya di Makassar sudah harus menorehkan citra yang baik di luar dan bukan sebaliknya.

"Di mana saja selain di Sulsel, kalau kita keluar selalu saja kalau bahas pendidikan di Makassar yang lebih dikenal itu demonya, anarkisnya dan tidak ada yang lain. Makanya, tantangan kita selanjutnya, membalikkan itu semua dengan memberikan citra positif," harapnya. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024