Mamuju (ANTARA Sulbar) - Selama delapan tahun terakhir keuntungan yang didapatkan PT Semen Tonasa mengalami peningkatan menjadi Rp700 miliar per tahun.

"Delapan tahun lalu keuntungan yang didapatkan PT Semen Tonasa hanya mencapai Rp30 miliar per tahun, namun di tahun ini mengalami peningkatan menjadi Rp700 miliar, ini adalah kemajuan yang dicapai PT Semen Tonasa," kata Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto di Mamuju, Selasa.

Acara itu dihadiri Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, Bupati Mamuju Suhardi Duka, dan Ketua Umum Himpinan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari, Direktur Utama Semen Tonasa Andi Unggul Attas.

Soetjipto mengatakan, PT Semen Indonesia terkena dampak dari kemajuan PT Semen Tonasa, karena mengakibatkan keuntungan PT Semen Indonesia sebagai Holding Company PT Semen Tonasa juga mengalami peningkatan.

"Keuntungan PT Semen Indonesia juga mengalami peningkatan selama delapan tahun terakhir, dari pendapatannya mencapai Rp500 miliar pertahun meningkat menjadi Rp5,4 triliun pertahun.

Ia mengatakan, dengan kemajuan itu maka PT Semen Indonesia telah menyusun strategi Perseroan agar semakin dekat ke konsumen (move closer to the customer), dengan menambah jumlah Packing Plant atau unit pengantongan semen dalam rangka menjamin ketersediaan pasokan semen.

Saat ini Perseroan telah mengoperasikan 23 unit packing plant di seluruh wilayah di Indonesia, terkhusus di kawasan Indonesia Timur, seperti di Biringkassi Pangkep, Makassar, Bitung, Palu, Ambon, Kendari dan Sorong dan pada 2015, total packing plant yang didirikan dan akan beroperasi akan mencapai 28 pabrik.

"Dengan potensi pasar di Sulawesi yang terus bertumbuh, perseroan melalui anak usahanya PT Semen Tonasa, optimistis dapat meningkatkan penjualan produk dan pangsa pasarnya di wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur," katanya.

Ia mengatakan, ke depan diharapkan selain dapat terus meningkatkan keuntungannya juga dapat semakin berperan mendukung pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di Kawasan Indonesia Timur. Subagyo

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024