Makassar (ANTARA Sulsel) - Bidang mineral dan batubara (Minerba )menyumbang 30 persen dari total pendapatan PT Sucofindo, Tbk. yang rata-rata Rp1,7 triliun per tahun.

"Dari seluruh aktivitas pendapatan perusahaan, bidang Minerba yang memberikan sumbangan terbesar yakni sekitar 30 persen, kemudian menyusul bidang minyak dan gas (Migas) sekitar 25 persen dan bidang-bidang lainnya," kata Dirut PT Sucofindo, Tbk Bachder Johan disela-sela Rakor Sucofindo yang berlangsung 11 - 13 September 2014 di Makassar, Jumat.

Menurut dia, Kawasan Timur Indonesia memiliki potensi pendapatan yang diproyeksikan pada 2015 jauh lebih baik, apalagi setelah enam smelter yang kini sementara dibangun itu sudah rampung tahun depan.

Berkaitan dengan hal tersebut, PT Sucofindo yang memberikan layanan jasa baik dalam penelitian kualitas produk terus melakukan inovasi jasa-jasa yang berbasis kompetensi.

Perusahaan milik negara ini, hingga kini sudah memiliki 85 jenis jasa utama di 65 titik layanan dengan dukungan 32 kantor cabang dan 34 kantor unit pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Sementara keberadaan Cabang PT Sucofindo di Makassar, diakui awalnya terkonsentrasi pada penelitian dan pemberian rekomendasi kualitas kakao sebelum diekspor ke luar negeri.

"Ketika itu kakao di Sulsel `booming` pada tahun 1990-an dan bersamaan peresmian kantor Sucofindo, sehingga lebih banyak berkonsentrasi dalam sertifikasi kualitas biji kakao yang akan diekspor," katanya.

Namun seiring dengan perkembangan produksi pertambangan di Sulsel, akhirnya kini fokus pada sektor pertambangan dan mineral, namun bukan berarti meninggalkan sektor perkebunan dan perikanan.

Bachder berharap dengan selesainya pembangunan smelter di Kabupaten Bantaeng, maka sektor perkebunan, pertanian dan perikanan di Sulsel akan kembali bergerak dan mencapai kejayaannya seperti pada era 1990-an. Agus Setiawan

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024