Bantaeng, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Pertandingan antara tim Makassar menghadapi Kabupaten Bone pada babak semifinal cabang futsal dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) di Gelanggang Olahraga (GOR) Delima, Bantaeng, Sulawesi Selatan, Minggu, berakhir ricuh
Laga yang pada awalnya berjalan seru tersebut akhirnya harus terhenti setelah terjadi tawuran antar-pemain Makassar melawan Gowa. Penyebab keributan yang harus dihentikan itu hanya dipicu kesalahpahaman yang melibatkan kedua tim.
Bentrokan bermula saat tim futsal Gowa melakukan serangan ke pertahanan tim futsal Makassar. Ketika bola telah ditangkap kiper Makassar yakni Dwi Arief, secara tak sengaja pemain Gowa, Nur Fajril, menabrak sang penjaga gawang dari belakang.
Hal itu direspon Dwi yang langsung menerjang Fajril dengan pukulan. Kejadian tersebut sontak membuat kedua kubu termasuk pemain cadangan masuk ke lapangan.
Tawuran antar-pemain Makassar dan Gowa, pun tidak terhindarkan. Kedua kubu akhirnya saling melayangkan pukul dan tendangan. Perangkat pertandingan dan aparat keamanan kesulitan menghentikan perkelahian massal tersebut.
Perkelahian baru berakhir setelah perangkat pertandingan dan aparat keamanan mengamankan sejumlah pemain. Ofisial dan tim kepelatihan kedua tim pun dipanggil untuk menenangkan para pemainnya. Usai laga berakhir, ketegangan sempat kembali muncul di luar lapangan. Namun beruntung hal itu tidak sampai kembali berujung tawuran.
"Insiden ini sebenarnya tidak perlu sampai terjadi jika kedua tim bisa menahan emosi masing-masing. Kita juga menyayangkan karena tujuan pelaksanaan Porda bukan hanya untuk juara namun sebagai upaya menjaring bibit," kata Pengawas Pertandingan Futsal, Bakri Anggara.
Terkait kejadian memalukan ini, pihaknya mengaku siap menindak tegas segala tindakan tidak sportif tersebut. Bahkan dua pemain yang menjadi pemicu tawuran itu langsung dikeluarkan.
"Dwi dan Nur Fajril sudah dikartu merah. Kita juga akan melakukan evaluasi pelaksanaan pertandingan agar kejadian serupa tidak terulang kembali," jelasnya.
Meskipun diwarnai kericuhan, pertandingan itu sendiri akhirnya dimenangkan tim futsal Makassar dengan skor telak 10-4.
Partai final cabang futsal dalam Porda mempertemukan tim futsal Makassar menantang tim futsal tuan rumah. Adapun, Bantaeng lolos ke partai puncak, setelah menundukkan Bulukumba dengan skor 3-1. Laga di babak final itu persis sama dengan partai puncak sepak bola yang mempertemukan Bantaeng dan Makassar. FC Kuen
Laga yang pada awalnya berjalan seru tersebut akhirnya harus terhenti setelah terjadi tawuran antar-pemain Makassar melawan Gowa. Penyebab keributan yang harus dihentikan itu hanya dipicu kesalahpahaman yang melibatkan kedua tim.
Bentrokan bermula saat tim futsal Gowa melakukan serangan ke pertahanan tim futsal Makassar. Ketika bola telah ditangkap kiper Makassar yakni Dwi Arief, secara tak sengaja pemain Gowa, Nur Fajril, menabrak sang penjaga gawang dari belakang.
Hal itu direspon Dwi yang langsung menerjang Fajril dengan pukulan. Kejadian tersebut sontak membuat kedua kubu termasuk pemain cadangan masuk ke lapangan.
Tawuran antar-pemain Makassar dan Gowa, pun tidak terhindarkan. Kedua kubu akhirnya saling melayangkan pukul dan tendangan. Perangkat pertandingan dan aparat keamanan kesulitan menghentikan perkelahian massal tersebut.
Perkelahian baru berakhir setelah perangkat pertandingan dan aparat keamanan mengamankan sejumlah pemain. Ofisial dan tim kepelatihan kedua tim pun dipanggil untuk menenangkan para pemainnya. Usai laga berakhir, ketegangan sempat kembali muncul di luar lapangan. Namun beruntung hal itu tidak sampai kembali berujung tawuran.
"Insiden ini sebenarnya tidak perlu sampai terjadi jika kedua tim bisa menahan emosi masing-masing. Kita juga menyayangkan karena tujuan pelaksanaan Porda bukan hanya untuk juara namun sebagai upaya menjaring bibit," kata Pengawas Pertandingan Futsal, Bakri Anggara.
Terkait kejadian memalukan ini, pihaknya mengaku siap menindak tegas segala tindakan tidak sportif tersebut. Bahkan dua pemain yang menjadi pemicu tawuran itu langsung dikeluarkan.
"Dwi dan Nur Fajril sudah dikartu merah. Kita juga akan melakukan evaluasi pelaksanaan pertandingan agar kejadian serupa tidak terulang kembali," jelasnya.
Meskipun diwarnai kericuhan, pertandingan itu sendiri akhirnya dimenangkan tim futsal Makassar dengan skor telak 10-4.
Partai final cabang futsal dalam Porda mempertemukan tim futsal Makassar menantang tim futsal tuan rumah. Adapun, Bantaeng lolos ke partai puncak, setelah menundukkan Bulukumba dengan skor 3-1. Laga di babak final itu persis sama dengan partai puncak sepak bola yang mempertemukan Bantaeng dan Makassar. FC Kuen