Bantaeng (ANTARA Sulsel) - Pengprov Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Sulawesi Selatan akan mengevaluasi sikap pelatih silat Kabupaten Bantaeng yang dinilai berlebihan dalam pertandingan Pekan Olahraga Daerah XV Bantaeng, Sulsel, 9-16 September 2014.

Sekretaris Umum IPSI Sulsel, Nukhrawi Nawir di Bantaeng, Senin, mengatakan, pelatih silat Bantaeng itu pada saat pertandingan bertindak berlebihan dalam mengungkapkan kekecewaan dengan menendang ember dan melepar kursi ember masuk arena.

"Sikap pelatih Bantaeng yang berlebihan ini akan kita bahas dalam komite etik IPSI Sulsel. Untuk potensi pemberian sanksi tentu akan kita tunggu hasil rapat seusai pelaksanaan Porda 2014," jelasnya.

Ketua Delegate Porda 2014 ini menjelaskan, seharusnya jika ada keputusan wasit yang dinilai tidak sesuai maka sebaiknya dilakukan dengan cara yang sportif. Bukan melakukan tindakan yang justru memperkeruh dan menggangu pelaksanaan pertandingan.

Kejadian itu, kata dia, seharusnya tidak perlu terjadi. Apalagi Bantaeng pada Porda 2014 ini justru bertindak selaku tuan rumah. Pihaknya berharap kejadian seperti ini tidak menjadi contoh bagi penyelenggaraan kedepan.

"Kita minta kejadian ini tidak dijadikan contoh bagi tuan rumah Porda 2018. Kami akan segera membahas status pelatih yang bersangkutan seusai pelaksanaan Porda," katanya.

Terkait perolehan 12 medali emas yang dipersembahkan tim pencak silat Bantaeng, pihaknya mengaku tidak lebih spesial dengan adanya kejadian seperti itu. Prestasi baru bisa bermakna jika diperoleh dengan cara yang sportif dan adil.

"Saya kira dengan sikap pelatih itu langsung atau tidak mempengaruhi penilaian juri. Ini juga termasuk bentuk intimidasi yang tentu saja kita sesalkan," ujarnya.

Tuan rumah Bantaeng berhasil keluar sebagai juara umum cabang pencak silat setelah berhasil merebut 12 medali emas. Seluruh medali dipersembahkan Eko Pasongli (kelas A putra), Hamry (kelas B putra), Luthfi Gazali (kelas D putra), Saiful (kelas E Putra), Saldi (kelas G putra), Delvianti Paris Alik yang berlaga pada (kelas A putri) serta Hikmah Ulfiani di kelas B putri 50-55 kg.

Selanjutnya dipersembahkan Muh Ikbal pada kategori TGR atau seni perorangan, Anjas Ariyordan/Akbar (TGR ganda), Andhika Ryan/ Jefri Afrilianto/ Erwin( TGR regu), Yuniar Oktaviani (TGR perorangan putri) serta Samrina/ Sulastri/Vilda Lestari dikelas TGR tim putri.

Selain perolehan 12 emas, tim Bantaeng juga berhasil merebut tiga medali perak melalui Nurindah Sari (kelas D putri), Irfandi Hasan (kelas H putra), dan ganda TGR putri atas nama Atita Dwi Cahyani yang berpasagan dengan Fitria.

Sementara untuk perolehan medali perunggu Bantaeng dipersembahkan Nurfajriani Amir (kelas C putri) dan Ita Angraeni yang turun di kelas E Putri 65-70 kg. FC Kuen

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024