Majene, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Masyarakat di wilayah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, merasa cemas mendengar kabar bahwa semua unit mobil pemadam kebakaran di daerah setempat telah rusak.

"Kami mendapatkan informasi bahwa semua mobil pemadam kebakaran di Majene rusak total. Ini ancaman seiring masuknya musim kemarau," kata Andi Arman salah seorang tokoh masyarakat di Majene, Senin.

Menurut dia, jika armada pemadam kebakaran rusak total maka hal itu menjadi ancaman besar sehingga pemerintah harus melakukan peremajaan armada pemadam.

Belum ada solusi terhadap masalah ini, permintaan mobil baru yang sudah lama disampaikan tidak pernah digubris pemerintah kabupaten dan DPRD Majene.

Aktivis pemuda Majene, Rizal menyesalkan kondisi armada pemadam kebakaran Majene yang sangat memprihatinkan.

Menurut dia, yang paling bertanggung jawab atas semua itu adalah pimpinan daerah dan DPRD Majene.

"Armada pemadam adalah kebutuhan paling mendasar warga, mestinya bupati dan DPRD memprioritaskan itu, jangan nanti ada kebakaran baru seakan peduli, upaya pencegah adalah langkah yang primer," ucap Rizal.

Atas kondisi seperti ini, Pemkab dan DPRD didesak segera meremajakan armada pemadam kebarakan Majene.

Kepala bidang Pemadam Kebakaran Majene, Maskur Djadil menjelaskan, mobil pemadam yang menjadi aset kantor Damkar Majene berjumlah Tujuh unit, namun semuanya kini sudah dalam kondisi rusak.

"Yang rusak parah lima unit, satu baru rusak akibat chasis patah, satu lagi masuk bengkel karena rusak, jadi praktis tidak ada lagi mobil (pemadam) yang bisa digunakan bila terjadi kebakaran," kata Maskur.

Ia mengaku kondisi ini sangat menyulitkan pemadam dalam menjalankan tugas, apalagi saat ini musim kemarau rentan terjadi kebakaran.

Dinas Pemadam Kebakaran mencatat, dalam sepekan ini saja terjadi tiga kali kebakaran masing-masing rumah di daerah Lipu, Banggae Timur, rumah di daerah Somba kecamatan Sendana serta lahan yang mendekati pemukiman di daerah Apoang Kecamatan Sendana.

Dia menjelaskan, pihaknya sudah lama mengajukan permintaan peremajaan kendaraan, namun hingga lebih enam tahun ini belum ada kendaraan baru untuk armada pemadam.

"Saat terjadi kebakaran kami sungguh sulit berbuat dengan kondisi seperti ini, tidak ada lagi armada yang beroperasi secara normal," ujarnya. FC Kuen

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024