Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, meminta jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) kota setempat untuk membina atau merangkul geng motor untuk menjadi generasi muda yang lebih baik.
"Persoalan geng motor adalah persoalan bersama dan umumnya adalah anak-anak di bawah umur. Semoga, NU sebagai ormas keislaman terbesar bisa membantu dengan pendekatan keagamaan atau lainnya," ujarnya di Makassar, Selasa.
Permintaan wali kota saat menerima fungsionaris PCNU Kota Makassar itu terkait dengan semakin beringasnya para geng motor di Makassar, namun upaya represif dilakukan oleh pihak kepolisian tidak membuat mereka membaik.
Oleh karenanya, ia mengharapkan NU dapat melakukan pendekatan persuasif dalam merangkul anak-anak di bawah umur yang terlibat dalam geng motor untuk diberi pencerahan agar mereka bisa sadar dan kembali ke jalan yang benar.
"Ada usulan agar mereka di masukkan saja didik oleh TNI tapi takutnya mereka tambah kuat maka saya berpikir sebaiknya mereka dibina saja oleh ulama melalui ormas yang ada seperti NU," ucapnya kepada fungsionaris PCNU Kota Makassar.
Pemkot, kata Danny, selalu ingin duduk berdampingan dengan NU demi menjawab tantangan generasi muda yang semakin rusak akibat pengaruh obat-obatan dan "lem fox" yang dengan mudah mereka dapatkan dari apotek dan toko kimia yang ada.
Sementara itu, Ketua Tanfidziah PCNU Makassar, Abdul Wahid Tahir, merespons baik ajakan wali kota tersebut. Ia mengaku siap bersinergi dengan pemerintah, apalagi beberapa program dalam kepengurusannyaa sejalan dengan apa yang sedang dicanangkan wali kota.
"Kami memang punya pesantren yang bisa dipakai untuk kepentingan itu, yakni pesantren UMI di Padang Lampe, Pangkep dan Pesantren NU, Bahrul Ulum di Gowa," ucapnya.
Sebelumnya, Danny bersama LPM se-Makassar telah menyepakati sebuah Lembaga Pengamanan Mandiri Kota yang bernama "Punggawata" (Punggawa Kota).
Punggawa adalah panggilan penghargaan untuk orang-orang yang dituakan dalam masyarakat suku Bugis-Makassar.
Danny berharap NU bersama berbagai elemen ini bisa bersinergi dalam mengatasi maraknya kejahatan geng motor yang kian marak di kota ini.
"Persoalan geng motor adalah persoalan bersama dan umumnya adalah anak-anak di bawah umur. Semoga, NU sebagai ormas keislaman terbesar bisa membantu dengan pendekatan keagamaan atau lainnya," ujarnya di Makassar, Selasa.
Permintaan wali kota saat menerima fungsionaris PCNU Kota Makassar itu terkait dengan semakin beringasnya para geng motor di Makassar, namun upaya represif dilakukan oleh pihak kepolisian tidak membuat mereka membaik.
Oleh karenanya, ia mengharapkan NU dapat melakukan pendekatan persuasif dalam merangkul anak-anak di bawah umur yang terlibat dalam geng motor untuk diberi pencerahan agar mereka bisa sadar dan kembali ke jalan yang benar.
"Ada usulan agar mereka di masukkan saja didik oleh TNI tapi takutnya mereka tambah kuat maka saya berpikir sebaiknya mereka dibina saja oleh ulama melalui ormas yang ada seperti NU," ucapnya kepada fungsionaris PCNU Kota Makassar.
Pemkot, kata Danny, selalu ingin duduk berdampingan dengan NU demi menjawab tantangan generasi muda yang semakin rusak akibat pengaruh obat-obatan dan "lem fox" yang dengan mudah mereka dapatkan dari apotek dan toko kimia yang ada.
Sementara itu, Ketua Tanfidziah PCNU Makassar, Abdul Wahid Tahir, merespons baik ajakan wali kota tersebut. Ia mengaku siap bersinergi dengan pemerintah, apalagi beberapa program dalam kepengurusannyaa sejalan dengan apa yang sedang dicanangkan wali kota.
"Kami memang punya pesantren yang bisa dipakai untuk kepentingan itu, yakni pesantren UMI di Padang Lampe, Pangkep dan Pesantren NU, Bahrul Ulum di Gowa," ucapnya.
Sebelumnya, Danny bersama LPM se-Makassar telah menyepakati sebuah Lembaga Pengamanan Mandiri Kota yang bernama "Punggawata" (Punggawa Kota).
Punggawa adalah panggilan penghargaan untuk orang-orang yang dituakan dalam masyarakat suku Bugis-Makassar.
Danny berharap NU bersama berbagai elemen ini bisa bersinergi dalam mengatasi maraknya kejahatan geng motor yang kian marak di kota ini.