Mamuju (ANTARA Sulbar) - Delapan aliran sungai menjadi sumber air baku pengolahan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perkotaan dan wilayah kecamatan lain yang ada di daerah itu.

"Delapan aliran sungai ini telah difilterisasi delapan Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Manakarra Kabupaten Mamuju," kata Kasi Umum PDAM Tirta Manakarra Mamuju, Joni Dipamada di Mamuju, Rabu.

Menurutnya, bahan baku air dari aliran sungai untuk Unit Pelayanan Perkotaan berasal dari Sungai Padangbaka yang berkapasitas 50 liter per detiknya, Sungai Mamuju atau Sungai Tamasapi kapasitas 2500 liter per detik, Sungai Karema dengan kapasitas 2.000 liter per detik serta Sungai Wai Kayyang dengan kapasitas 5 liter per detik.

"Sumbernya dari delapan sungai, untuk kota dari empat sungai dan kecamatan juga empat sungai," jelasnya.

Sedangkan untuk Unit Pelayanan Kecamatan kata dia, berasal dari Sungai Karama, Kecamatan Tarailu dengan kapasitas 5000 liter per detiknya, Sungai Panao Kecamatan Kalukku dengan kapasitas 100 liter per detiknya, Sungai Papalang, Kecamatan Papalang kapasitas 100 liter perdetiknya serta Sungai Kabuloang 100 liter per detik.

Joni menegaskan, saat ini delapan Instalasi Pengolahan Air (IPA) tersebut kini menampung air hasil pengolahan untuk didistribusi dengan kapasitas yang juga berbeda-beda.

Seperti IPA Padangbaka yang menyediakan air hasil pengolahan (kapasitas terpasang) sebanyak 30 liter perdetik, IPA So`do 40 liter per detik dengan penambahan 10 kilo Joule, IPA Pati`di 20 liter perdetik dengan penambahan 20 kilo Joule, IPA Waikayang 1 liter per detik dengan penambahan 20 kilo joule, IPA Tarailu 10 kilo Joule, IPA Kalukku 10 kilo Joule, IPA Kabuloang 20 kilo joule serta IPA Papalang 20 kilo joule.

"IPA itu jadi tolak ukur ketersediaan air minum yang siap didistribusikan. Dari delapan sumber mata air, ada tiga IPA yang kita tambahkan kapasitasnya itu khusus untuk pelayan kota karena merupakan titik konsumsi air tertinggi," tegasnya.

Joni mengatakan, penambahan kapasitas disejumlah IPA tersebut merupakan bentuk antisipasi kekurangan distribusi air menghadapi musim kemarau tahun ini.

Penambahan itu dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan air dimusim kemarau ini," ucapnya. M Taufik

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024