Jayapura (ANTARA Sulsel) - Sekitar 50 orang pedagang di Pasar Youtefa, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kamis siang, terpaksa bertahan di lapak jualan karena banjir "mengepung" kompleks pasar tradisional itu.

Pantauan lapangan, banjir yang "mengepung" kompleks Pasar Youtefa itu terkait luapan air dari berbagai drainase di sekitarnya akibat guyuran hujan deras sejak Kamis (17/9) malam hingga pagi dan kembali berlanjut setelah reda sesaat.

"Kalau di barisan lapak saya, tak jauh dari Pos Polisi tinggi airnya hanya selutut tetapi di pintu keluar atau masuk pasar, baik lewat pintu ke arah Kotaraja atau Jalan Baru, ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa," kata Sari yang dihubungi melalui telepon selularnya.

Sari, merupakan pedagang kelontong di pasar itu, dan ia mengaku belum bisa keluar dari pasar tradisional tersebut karena terjebak oleh air setinggi lutut.

Pedagang asal, Makasar, Sulawesi Selatan itu juga mnegatakan ada disejumlah titik di pasar tersebut yang rendah, sehingga kios atau lapak pedagang sudah terendam air.

"Bahkan ada kios yang ketinggian air sudah diatas kusen pintu. Kira-kira dua meter ada tuh. Sementara ini saya dan teman-teman lainnya lagi menyimpan barang dagangan," katanya.

"Kalau sudah banjir begini, biasanya banyak dagangan kami yang rusak dna terpaksa menggelar dagangan dipinggir jalan dengan harga murah," tambah Sari.

Banjir di Pasar Youtefa bukan pertama kali terjadi, tiap musim hujan sudah pasti pasar yang dibangun dibekas hutan rawa-rawa itu terkena dampaknya.

Meskipun berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah setempat dengan membuat drainase dan bak penampungan air, serta menimbun tanah disejumlah areal itu tetapi belum bisa menjawab persoalan banjir di kala musim hujan.

Menurut Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano, pasar itu akan segera dipindahkan ke lokasi lain namun tak jauh dari kawasan itu. Anwar

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor :
Copyright © ANTARA 2024