Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua DPD II Partai Golkar yang juga Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid mulai gencar membagun komunikasi politik dengan sejumlah partai di Sulawesi Selatan termasuk Partai Demokrat untuk diajak berkoalisi.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua Demokrat Sulawesi Selatan, Ni`matullah di Makassar, Senin, mengaku jika dirinya sudah melakukan pembicaraan khusus denga Ketua DPD II Golkar Syamuddin Hamid.

"Kabar yang beredar jika Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid sedang melobi Partai Demokrat itu benar dan saya sendiri telah berbicara langsung dan membahas rencana koalisi itu," ujarnya.

Ia mengatakan, komunikasi lintas partai tersebut dibangun oleh Syamsuddin Hamid demi mendapatkan rekomendasi Partai Demokrat agar bisa diusung kembali pada Pilkada Pangkep 2015.

Hanya saja, kepastian untuk mendapatkan rekomendasi partainya disebut tetap akan mengacu kepada mekanisme yang ada karena keputusan akan diambil berdasarkan permufakatan.

"Buat apa lagi membangun komunikasi dengan Demokrat. 11 kursi Golkar di DPRD Pangkep sudah cukup untuk mengusung dan itu sudah memenuhi syarat dukungan minimal 15 persen," katanya.

Mendengar pernyataan Plt Ketua Demokrat Sulsel, Ni`matullah, Bupati Pangkep yang optimis akan kembali terpilih diperiode keduanya pada 2015 mendatang juga spontan menjawab pernyataan tersebut.

"Bagus juga kalau ada biru-birunya, jangan hanya kuning yang mendominasi. Tidak indah kelihatan kalau hanya sendiri kuning yang mengusung," katanya berkelakar.

Ulla sapaan akrab Ni'matullah menilai, lobi politik Syamsuddin terhadap partainya sengaja dilakukan demi tujuan untuk menutup pintu bagi wakilnya saat ini, Rahman Assegaf agar Demokrat tidak dikendarainya pada Pilkada Pangkep tahun depan.

"Jadi saya memastikan tujuan inilah yang ingin dicapai Syamsuddin, agar wakilnya tidak mendapatkan partai apapun untuk dijadikan sebagai jembatan maju di Pilkada," pungkas Ulla.

Dia mengatakan, dengan jabatan sebagai Bupati Pangkep, Syamsuddin dinilai tetap akan menjadi kandidat terkuat memenangkan Pilkada di Pangkep.

Selain dengan perolehan 10 kursi Golkar di pemilu legislatif lalu, Syamsuddin juga bakal maju dengan statusnya sebagai kandidat incumbent yang jauh lebih menguntungkan dari para rivalnya.

Ulla dalam beberapa kesempatan menegaskan kalau partainya tidak akan memaksakan kadernya untuk maju di Pilkada. Hal ini dikarenakan kader partainya dianggap sulit untuk menang.

"Kita harus realistis dalam menetapkan usungan. Tidak mungkin juga kita paksakan kader jika memang sulit memenangkan pertarungan," katanya. T Susilo

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024