Makassar (ANTARA Sulsel) - Provinsi Sulawesi Selatan yang sejak beberapa tahun terakhir ini selalu mampu memenuhi target pemerintah dalam swasembada pangan yang diperlihatkan dengan surplus beras tiga juta ton, juga mensuplai ke 22 provinsi lainnya.

"Sulsel yang mampu mencatat surplus beras dari tahun ke tahun juga berkontribusi untuk daerah lainnya dan tidak kurang dari 22 provinsi di Indonesia menerima pasokan beras kita," ujar Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel Lutfi Halide di Makassar, Rabu.

Ketika membawakan makalahnya dalam seminar memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) Tahun 2014 di Gedung BPS Sulawesi Selatan lebih banyak menjabarkan potensi pertanian di provinsi ini.

Ia mengungkapkan, dari aspek produksi tanaman seperti padi pada tahun 2013 itu berhasil mencatat angka 5,03 juta ton lebih sehingga dianggap cukup untuk swasembada pangan.

Dengan hasil produksi itu, kata besang Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, provinsi ini berada pada peringkat empat nasional setelah Jawa Barat (Jabar), Jawa Timur (Jatim) dan Jawa Tengah (Jateng).

"Kita di Sulsel menjadi satu-satunya provinsi di luar Jawa yang mampu mencatat angka produksi dari hasil pertanian ini dan ini juga yang membuat kita mampu melakukan suplai ke 22 provinsi lainnya," katanya.

Lutfi menyebutkan, produksi padi Sulsel bertumbuh dari tahun ke tahun dimana secara kumulatif dalam lima tahun bertumbuh menjadi 4,35 persen. Untuk tahun 2012 ke 2013 bertumbuh 0,65 persen.

Angka pertumbuhan produksi padi itu juga mencatatkan Sulsel sebagai salah satu provinsi yang berkontribusi terhadap produksi nasional. Sulsel mencatat angka tujuh persen dalam kontribusinya.

Pemprov Sulsel sendiri menyatakan kesiapannya dalam menyukseskan program pemerintah pusat di sektor pertanian yakni menargetkan 10 juta ton. Khusus Sulsel, telah mampu menyuplai dua juta ton per tahunnya.

Salah satu provinsi penerima hasil produksi Sulsel yakni DKI Jakarta dimana beberapa waktu lalu presiden terpilih Joko Widodo juga mengunjungi provinsi ini dan meneken kesepakatan untuk suplai beras.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono mengatakan, jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian masih tinggi, yaitu 38,07 juta orang dari 252,16 juta populasi di Indonesia.

Walaupun demikian, tren kontribusi di sektor pertanian dalam Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga menurun menjadi 14,43 persen di 2013 dari 2003 yang mencapai 15,19 persen. S Suryatie

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024