Makassar (ANTARA Sulsel) - Penyelenggaraan Pekan Olahraga Daerah (Porda) XV di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, resmi ditutup pada 16 September 2014.

Pelaksanaan ajang olahraga terbesar se-Sulsel itu secara umum bisa dikatakan cukup berjalan lancar meski meninggalkan beberapa catatan.

Salah satu catatan yang perlu menjadi perhatian serius tentu saja kericuhan yang terjadi pada cabang olahraga sepak bola dan futsal. Pemukulan yang melibatkan pemain dan ofisial dari kedua kubu menjadi preseden buruk yang tidak boleh terulang pada Porda XVI 2018 di Kabupaten Pinrang, Sulsel.

PSSI Sulsel sebagai induk organisasi cabang sepak bola dan futsal sudah menanggapi kejadian tersebut. PSSI juga berjanji melakukan evaluasi terhadap kejadian memalukan tersebut.

Tapi soal apakah evaluasi yang dilakukan oleh organisasi yang saat ini dipimpin Danny Irawan itu bisa efektif atau justru sebaliknya, tentu saja masih akan ditunggu empat tahun ke depan.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel Nukhrawi Nawir, menyatakan pihaknya telah meminta agar PSSI Sulsel lebih serius menanggapi kericuhan di Porda 2014. KONI Sulsel juga mendukung PSSI untuk menerapkan sanksi tegas bagi pemain dan tim yang dinilai melakukan pelanggaran.

"Untuk pemberian sanksi kita tentu menyerahkan sepenuhnya ke PSSI. Intinya apa yang terjadi di Bantaeng jangan lagi terulang di Porda 2018. Apalagi Porda merupakan ajang mencari bibit atlet untuk memperkuat Sulsel pada ajang nasional," katanya.

Mengenai kericuhan yang terjadi di Porda 2014, pihaknya tentu cukup menyayangkan. Namun KONI Sulsel juga tetap mengapresiasi komitmen dan kerja keras PSSI sehingga pertandingan sepak bola dan futsal tetap bisa berlanjut sekaligus mendapatkan pemenang.

Dari 29 cabang olahraga yang dipertandingkan di Porda XV dan Peparprov III 2014, hanya cabang sepak bola dan futsal yang berakhir bentrok. Adapun beberapa cabang lain meski sempat diwarnai protes namun tidak sampai terjadi pemukulan antarpemain.

"Jika ada pemberian sanksi dari PSSI Sulsel terhadap pihak yang dinilai melanggar fair play tentu kita mendukung. Intinya kejadian memalukan di Porda 2014 harus dievaluasi sehingga tidak terulang pada Porda 2018 di Pinrang," katanya.

Kericuhan cabang sepak bola terjadi dalam pertandingan yang mempertemukan tim Kabupaten Gowa dan Bone di babak semifinal. Kedua belah pihak saling adu jotos. Wasit yang memimpin pertandingan, Ahmad Tuharea, pun terpaksa dievakuasi ke rumah warga.

Dalam pertandingan tersebut, tim sepak bola Gowa unggul berkat gol semata wayang yang tercipta di babak pertama. Keributan bermula saat sang pengadil lapangan menganulir gol penyeimbang dari tim sepak bola Bone pada menit ke-87. Hal itu menyulut kemarahan pemain dan ofisial kontingen Bone yang langsung memasuki lapangan yang membuat laga kedua tim terhenti.

Tim sepak bola Bone bersikukuh tidak ingin melanjutkan pertandingan bila wasit tidak mengesahkan gol yang dicetak pemainnya. Sebaliknya dari wasit pemimpin pertandingan justru memilih melanjutkan hitungan waktu guna mengakhiri laga.

Perdebatan terjadi dan membuat tim sepak bola Gowa marah dan menyerang tim sepak bola Bone yang terus melancarkan protes. Wasit pun langsung dievakuasi ke rumah warga.

Kericuhan juga kembali berlanjut saat perebutan tempat ketiga antara Kabupaten Bone dan Kabupaten Takalar.

Sementara dari cabang futsal, pertandingan antara tim Makassar menghadapi Kabupaten Gowa pada babak semifinal cabang futsal juga berakhir ricuh

Laga yang pada awalnya berjalan seru tersebut akhirnya harus terhenti setelah terjadi tawuran antarpemain Makassar melawan Gowa. Penyebab keributan yang harus dihentikan itu hanya dipicu kesalahpahaman yang melibatkan kedua tim.

Pengawas Pertandingan Futsal Bakri Anggara, mengatakan insiden ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika kedua tim bisa menahan emosi masing-masing. Pihaknya mengaku siap menindak tegas segala tindakan tidak sportif tersebut.

Pinrang siap

Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah sekaligus menyukseskan ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) XVI Kabupaten Pinrang, 2018.

Wakil Bupati Pinrang Darwis Bastama, mengatakan pihaknya sudah menyiapkan diri termasuk membangun venue yang akan digunakan pada ajang olahraga terbesar se-Sulsel tersebut. Pihaknya bertekad menjadi penyelenggara yang lebih sukses dari sebelumnya.

"Anggaran untuk prasarana sudah kita persiapkan mulai tahun ini. Sejumlah sarana dan prasarana juga sudah kita bangun seperti kolam renang, gedung olahraga dan beberapa venue yang kita rekap dan perbaiki," katanya.

Untuk pembanguan kolam renang dan GOR Bau Massepe, kata dia, diprediksi akan rampung tahun 2014. Selanjutnya untuk beberapa venue lain tinggal melakukan perbaikan sehingga bisa dan dinilai layak digunakan pada saat pelaksanaan.

Sementara untuk venue yang lain seperti panjat tebing, sirkuit balap motor, lapangan tenis, dan lapangan sepak bola juga sudah tersedia sejak awal. Pihaknya berharap seluruh venue pertandingan dapat terselesaikan lebih awal demi kelancaran pelaksanaan.

Menurut dia, untuk keseluruhan venue yang ada di Pinrang, sudah mencapai hingga 75 persen. Adapun yang kini fokus diselesaikan yakni kolam renang yang memang dibuat untuk memenuhi standar nasional.

Mengenai berapa besaran anggaran yang dipersiapkan Kabupate Pinrang untuk menjadi tuan rumah Porda 2018 pihaknya belum bisa memastikan. Namun hingga kini, kata dia, anggaran yang digunakan sudah mencapai miliaran rupiah.

"Kita sudah menyiapkan anggarannya sejak sekarang. Kami juga masih memiliki waktu yang panjang untuk terus melengkapi seluruh sarana dan prasarana yang akan kita gunakan. Intinya kita siap menyukseskan Porda 2014," ujarnya.

Kabupaten Pinrang juga siap mempertandingkan sebanyak 29 cabang olahraga seperti halnya pada Porda XV Bantaeng 2014.

Meski demikian, kata dia, pihaknya masih akan menunggu keputusan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel. Adapun pada akhirnya ada penambahan atau pengurangan cabang olahraga akan ditentukan kemudian.

"Untuk jumlah cabang olahraga tetap KONI provinsi yang menentukan. Adapun nanti ada pengajuan penambahan atau pengurangan akan kita bicarakan kemudian, tuturnya. Kaswir

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024