Mamuju (ANTARA Sulbar) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Barat, mencatat hasil survei harga konsumen 82 kota di Indonesia pada bulan September 2014, maka daerah Mamuju tercatat mengalami inflasi sebesar 0,71 persen.

"Dari 64 kota yang mengalami inflasi, terdapat 18 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkal Pinang 1,29 persen dengan IHK 114,82 dan terendah di Gorontalo 0,03 persen dengan IHK 109,62. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Tual -0,89 persen dengan IHK 117,57 dan terendah di Kudus dan Manado masing-masing sebesar -0,03 persen dengan IHK masing-masing 119,09 dan 110,90," kata Kepala BPS Sulbar, Setianto di Mamuju, Rabu.

Dengan Inflasi sebesar 0,71 persen dan IHK 112,54 Mamuju kata dia, maka daerah itu menempati urutan ke-9 tertinggi dari 64 kota yang mengalami inflasi.

Setianto menyampaikan, inflasi di Mamuju pada September 2014 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikkan indeks harga pada 5 kelompok pengeluaran, yaitu pada kelompok bahan makanan 0,68 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,81 persen.

Kemudian kata dia, pada kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,52 persen, kelompok kesehatan 0,31 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 2,11 persen.

Sementara itu, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan dan kelompok sandang mengalami penurunan indeks, masing-masing sebesar -0,04 persen dan -0,05 persen.

Ia menambahkan, tingkat inflasi tahun kalender September 2014 sebesar 3,91 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2014 terhadap September 2013) sebesar 4,46 persen. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024