Mamuju (ANTARA Sulbar) - Angka penduduk buta aksara di Provinsi Sulawesi Barat mengalami peningkatan karena dipengaruhi peningkatan penduduk Sulbar yang juga mengalami peningkatan.

Kepala Dinas Pendidikan Nasional Provinsi Sulbar, Mulyadi Bintaha di Mamuju, Selasa, mengakui jika angka penduduk Sulbar selama beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan karena jumlah penduduk yang juga mengalami peningkatan.

Ia mengatakan, penduduk Sulbar pada tahun 2006 mencapai 1,1 juta jiwa meningkat menjadi 1,5 juta jiwa pada 2014.

Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sulbar, yang dipamerkan di hari ulang tahun Sulbar ke 10 angka buta huruf mencapai 90,54 persen dari 1,5 juta penduduk Sulbar pada 2014.

Angka buta huruf itu mengalami peningkatan dibandingkan angka buta huruf pada tahun 2006 yang mencapai 86,40 persen.

Bintaha mengatakan, selain karena meningkatnya penduduk provinsi Sulbar akibat urbanisasi, peningkatan angka penduduk buta aksara di Sulbar juga dipengaruhi karena masyarakat Sulbar malas sekolah.

"Mereka hanya mau bekerja tanpa mau sekolah, karena berpikiran dengan bekerja mereka dapat menghasilkan uang untuk meningkatkan kesejahteraannya, masalah ini menjadi tanggung jawab pemerintah untuk diselesaikan," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah akan fokus menurunkan angka buta aksara karena akan menjadi penghambat peningkatan sumber daya manusia untuk pembangunan di Sulbar.

Dewan Pengurus Wilayah Aliansi Fasilitator Nusantara (Alif Nusa) Provinsi Sulbar sebelumnya mempertanyakan tingginya angka buta huruf di Sulbar yang tidak mengalami penurunan meski pemerintah telah mengalokasikan anggaran besar.

"Kami prihatin atas tingginya angka buta huruf Sulbar, ternyata program pemerintah melalui Dinas Pendidikan Sulbar selama ini tidak berjalan efektif," kata Sekertaris DPD Alif Nusa, Mustamin.

Ia mengatakan, miliaran anggaran telah dikeluarkan pemerintah di Sulbar untuk memberantas buta aksara namun hasilnya mengecewakan, karena yang terjadi angka buta huruf semakin tinggi, dengan demikian anggaran habis percuma tanpa ada indikator keberhasilan terhadap program yang ingin dicapai,.

Ia berharap agar pemerintah mengevaluasi diri karena kondisi tersebut dapat memalukan Sulbar kinerja Diknas Sulbar mesti dievaluasi secara khusus kedepan.

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024