Makassar (ANTARA Sulsel) - Ratusan busana berbahan tenun sutra khas Sulawesi Selatan dipamerkan dalam "Fashion Silk On The Street" yang diselenggarakan oleh Pemprov Sulsel dalam rangka memperingati HUT ke 345 Sulsel.

"Melalui pagelaran busana ini kami ingin masyarakat melihat bahwa kain tenun sutra khas Sulsel dapat dirancang menjadi beraneka ragam busana sehingga menghilangkan kesan kuno dari bahan tersebut," kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulsel Ayunsri Syahrul saat membuka pegelaran busana tersebut di Makassar, Jumat.

Ayunsri juga berharap melalui kegiatan ini para desainer akan terpicu untuk terus mengembangkan kreatifitasnya dalam merancang busana dengan bahan tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa dalam momentum kegiatan ini, perlu dibangun kebersamaan untuk mendorong peningkatan kualitas busana yang dihasilkan oleh para desainer dan pelaku usaha.

Fashion Silk On The Street merupakan pagelaran busana yang diselenggarakan dengan konsep yang unik yakni menggunakan jalan Ahmad Yani, jalan protokol Kota Makassar, sebagai catwalk para model.

Pagelaran busana ini melibatkan total 345 model, sebagaimana usia Provinsi Sulsel saat ini. Sebanyak 45 model merupakan model nasional, sedangkan 300 model yang lain berasal dari berbagai kota/kabupaten di Sulsel.

Dalam kegiatan ini ditampilkan 45 busana rancangan desainer Tuti Cholid, serta ratusan busana karya desainer lokal yang umumnya terbuat dari sutra produksi Sulsel.

Sutra Sulsel merupakan warisan kebudayaan sekaligus salah satu komoditi andalan perdagangan Sulsel. Komoditi ini telah dikembangkan sejak tahun 1950-an di Kabupaten Wajo, dan kini provinsi ini merupakan salah satu daerah penghasil sutra terbesar di Indonesia. Biqwanto

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024