Mamuju (ANTARA Sulbar) - Forum Persaudaraan Pemuda Sulawesi Barat meminta agar Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla dapat memperhatikan sektor ketahanan pangan di Provinsi Sulbar.

"Setelah dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada (20/10) kami harapkan Jokowi dan JK dapat memperhatikan bagaimana meningkatkan produksi pangan untuk mempertahankan pangan Sulbar sehingga terus mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Ketua FPPS Provinsi Sulbar, Nirwansyah di Mamuju, Sabtu.

Ia meminta Presiden Jokowi memperhatikan Sulbar dalam hal meningkatkan ketahanan pangannya karena itu juga akan berpengaruh pada pangan negara dan akan memajukan bangsa ini.

Menurut dia, masyarakat mesti bersatu mendukung pemerintahan baru Jokowi agar dapat terus membangun negeri nii, namun masyarakat juga jangan menghilankan rasa kritisnya demi perbaikan bangsa ini, termasuk tetap mendesak agar Jokowi membangun pangan neger ini.

"Dukung mereka membangun bangsa, tetapi jangan lupa ketika ada yang dianggap salah mesti dikritisi dengan tujuan memperbaiki jalannya pemerintahan yang bermuara pada pembangunan yang meningkat untuk kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ancaman krisis pangan di dunia. ujar dia, mesti diantisipasi dan dijawab dengan mempertahankan dan membangun ketahanan pangan agar bangsa yang kaya akan sumber daya alam ini tidak termasuk bangsa yang krisis pangan, bangsa ini memiliki kekayaan di sektor pangan seperti padi dan palawija serta komoditi pangan lainnya, yang bisa dikembangkan menjadi kekuatan pangan negara.

Ia meminta agar bangsa ini tidak tergantung pada pangan dari luar, karena tidak mampu membangun pangan dan tidak adanya proyeksi dari pemerintah untuk mempertahankan ketahanan pangannya sendiri.

"Bantuan pupuk dan benih unggul agar petani dapat berproduksi dengan baik diharapkan dari pemerintah, petani tidak boleh kesulitan meningkatkan produksinya, pemerintah harus prorakyat dengan menjamin seluruh kebutuhan petani dalam memacu produksinya," katanya. Agus Setiawan

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024