Mamuju (ANTARA Sulbar) - Santri SMK Pondok Pesantren Modern (PPM) Al Ikhlash meraih juara lomba debat bahasa Inggris antar pelajar se-Sulawesi Barat dengan tema Pemilu yang diselenggarakan di Mamuju, Minggu.
Dua santri Al-Ikhlash Lampoko, Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar menyabet sekaligus juara 1 dan juara 2. Atas prestasinya mereka akan mewakili Sulbar di ajang lomba debat bahasa Inggris tingkat nasional di Malang, Jawa Timur.
Kedua pelajar SMK Al-Ikhlash yang menjadi juara itu masing-masing Nining Nuramanah salah seorang santriwati jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) keluar sebagai juara 1 dan santri bernama Nanank Fahrezy juga dari jurusan TKJ tampil sebagai juara II sedangkan juara III diraih SMK Mamuju.
Pada lomba debat berbahasa Inggris itu masing-masing kabupaten se-Sulbar mengirim dua siswa untuk uji kemampuan dalam lomba bergengsi ini.
"Pemilu kedepan harus bersih dari segala bentuk `black campaign`, agar pemilu benar -benar berkualitas," kata Nanang yang tampil menjadi pembicara pertama dalam debat Bahasa Inggris itu.
Nining juga berpendapat, Panwaslu dan KPU harus lebih tegas menindak calon atau tim dari calon yang melakukan kampanye hitam.
Dalam pandangan santri Pemilu presiden 2019 yang akan berlangsung bersamaan waktunya dengan Pemilu Legislatif harus lebih baik lagi dari yang sekarang terutama saat pelaksanaan kampanye.
Kampanye hitam dan politik uang harus ditindak tegas agar tidak merusak kemurnian hasil Pemilu.
Disamping tema Pilpres, para santri juga memperdebatkan dalam bahasa Inggris tema tentang hasil UN yang menjadi dasar masuk ke perguruan tinggi negeri.
Guru bahasa Inggris SMK Al-Ikhlash yang menjadi pendamping peserta, H. Mukhlish Husain Unding mengatakan, keberhasilan tampil sebagai juara di ajang lomba debat bahasa Inggris tersebut adalah hasil kerja keras para santri, salah satuya dengan berlatih berdebat dalam bahasa Inggris disela-sela pelajaran di pondok.
"Kehidupan sehari-hari di pondok juga sangat mendukung, santri berkomunikasi dengan bahasa Inggris dan Arab, sehingga sudah terbiasa berkomunikasi bahasa asing, khusus untuk menghadapi lomba debat ini, materi debat dipersiapkan dengan baik," kata Mukhlish.
Para juara lomba debat bahasa Inggris pelajar SMK se- Sulbar ini selanjutnya akan mewakili Sulbar di lomba debat bahasa Inggris tingkat nasional yang dijadwalkan berlangsung di Universitas Negeri Malang, Jawa Timur akhir Oktober. Agus Setiawan
Dua santri Al-Ikhlash Lampoko, Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar menyabet sekaligus juara 1 dan juara 2. Atas prestasinya mereka akan mewakili Sulbar di ajang lomba debat bahasa Inggris tingkat nasional di Malang, Jawa Timur.
Kedua pelajar SMK Al-Ikhlash yang menjadi juara itu masing-masing Nining Nuramanah salah seorang santriwati jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) keluar sebagai juara 1 dan santri bernama Nanank Fahrezy juga dari jurusan TKJ tampil sebagai juara II sedangkan juara III diraih SMK Mamuju.
Pada lomba debat berbahasa Inggris itu masing-masing kabupaten se-Sulbar mengirim dua siswa untuk uji kemampuan dalam lomba bergengsi ini.
"Pemilu kedepan harus bersih dari segala bentuk `black campaign`, agar pemilu benar -benar berkualitas," kata Nanang yang tampil menjadi pembicara pertama dalam debat Bahasa Inggris itu.
Nining juga berpendapat, Panwaslu dan KPU harus lebih tegas menindak calon atau tim dari calon yang melakukan kampanye hitam.
Dalam pandangan santri Pemilu presiden 2019 yang akan berlangsung bersamaan waktunya dengan Pemilu Legislatif harus lebih baik lagi dari yang sekarang terutama saat pelaksanaan kampanye.
Kampanye hitam dan politik uang harus ditindak tegas agar tidak merusak kemurnian hasil Pemilu.
Disamping tema Pilpres, para santri juga memperdebatkan dalam bahasa Inggris tema tentang hasil UN yang menjadi dasar masuk ke perguruan tinggi negeri.
Guru bahasa Inggris SMK Al-Ikhlash yang menjadi pendamping peserta, H. Mukhlish Husain Unding mengatakan, keberhasilan tampil sebagai juara di ajang lomba debat bahasa Inggris tersebut adalah hasil kerja keras para santri, salah satuya dengan berlatih berdebat dalam bahasa Inggris disela-sela pelajaran di pondok.
"Kehidupan sehari-hari di pondok juga sangat mendukung, santri berkomunikasi dengan bahasa Inggris dan Arab, sehingga sudah terbiasa berkomunikasi bahasa asing, khusus untuk menghadapi lomba debat ini, materi debat dipersiapkan dengan baik," kata Mukhlish.
Para juara lomba debat bahasa Inggris pelajar SMK se- Sulbar ini selanjutnya akan mewakili Sulbar di lomba debat bahasa Inggris tingkat nasional yang dijadwalkan berlangsung di Universitas Negeri Malang, Jawa Timur akhir Oktober. Agus Setiawan