Palu (ANTARA Sulsel) - Musim kemarau di Sulawesi Tengah diprakirakan sampai awal November 2014, kata pejabat berwenang setempat.

"Berdasarkan analisis foto satelit menunjukkan mulai terlihat pembentukan awan pada beberapa wilayah di Sulteng," kata Kepala Stasiun Meteorologi Mutiara Palu, Kisron, usai pembukaan Sekolah Lapang Iklim yang berlangsung di Palu, Senin.

Ia mengatakan, pembentukan awan mengisyaratkan bahwa akan datang musim hujan.

"Tapi musim kemarau di Sulteng masih akan berlanjut sampai awal November mendatang," katanya.

Namun demikian, peluang untuk terjadinya hujan di beberapa wilayah Sulteng, termasuk Kota Palu dan sekitarnya pada beberapa hari ke depan tetap dimungkinkan.

Dia mengaku beberapa hari ini, udara di Kota Palu pada pagi dan malam hari cukup panas sehingga membuat warga tidak tahan berlama-lama di luar rumah.

Suhu udara pada siang hari, kata Kisron mulai pada pukul 12.00-13.00WITA dalam beberapa hari ini tercatat sampai 37,2 derajat celcius. "Suhu udara seperti itu baru kali ini terjadi di Kota Palu," katanya.

Bahkan di malam hari suhu udara di Ibu Kota Provinsi Sulteng itu mencapai 34 derajat celcius.

Menurut dia, cuaca panas di Kota Palu selama beberapa hari terakhir disebabkan rendahnya kelembaban udara.

Temperatur yang panas itu disebabkan sejumlah faktor yakni kelembaban udara yang pernah mencapai 28 persen pada siang hari, padahal pada saat itu seharusnya kelembaban udara normal sekitar 60 persen.

Sedangkan kelembaban udara pada malam hari juga di bawah normal, yakni berkisar dari 35 hingga 40 persen, jauh di bawah ukuran normal yang berkisar 80-90 persen.

Selain kelembaban udara yang minim, faktor kencangnya tiupan angin juga mempengaruhi meningkatnya suhu udara di Kota Palu. S. Muryono

Pewarta : Anas Masa
Editor :
Copyright © ANTARA 2024