Makassar (ANTARA Sulsel) - Gegap gempita perayaan menyambut pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (20/10), juga terasakan di Makassar, kota tempat asal Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sebanyak 500 lampion disiapkan oleh penyelenggara malam syukuran atas pelantikan Joko Widodo-Jusuf Kalla di alun-alun Lapangan Karebosi yang terletak di tengah Kota Makassar.

Perusahaan keluarga Jusuf Kalla, Kalla Group melaksanakan nonton bareng pelantikan di Wisma Kalla Jalan Sam Ratulangi, Makassar. Acara yang sama juga diselenggarakan di Pemerintah Kota Makassar.

"Saya bahagia bisa meluapkan rasa kegembiraan ini dengan menerbangkan lampion ke udara. Semoga bangsa ini di bawah kendali Jokowi-JK akan menjadi bangsa yang hebat lagi," kata Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto.

Danny, panggilan akrab Ramdhan Pomanto, bersama para tamu undangan lainnya ikut meluapkan rasa suka cita itu dengan melepas lampion ke udara yang sebelumnya diawali dengan dzikir dan pemotongan nasi tumpeng.

Kurang lebih sekitar 3.000 orang relawan yang hadir itu sebelum pelepasan lampion terlihat khusuk dalam menggelar dzikir. Mereka semua berharap pemerintahan Jokowi-JK bisa lebih baik lagi.

"Kepemimpinan Jokowi-JK merupakan perpaduan yang harmonis, Jokowi dari barat Indonesia yang kaya sumber daya manusia-nya dan JK dari timur Indonesia yang kaya dengan sumber daya alamnya. Kami bangga ada putra daerah Makassar yang hadir sebagai pemimpin bangsa ini," katanya.

Arsitek anjungan Pantai Losari tersebut sebenarnya diundang langsung oleh Jusuf Kalla ke Jakarta untuk menghadiri pelantikannya itu, namun dia memilih menyaksikan acara pelantikan itu di ruang Pola Kantor Balaikota dengan mengundang seluruh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), camat dan lurahnya.

Dia mengaku lebih senang berada di tengah-tengah masyarakat untuk merayakan syukuran dan dzikir atas pelantikan itu karena bisa merasakan langsung suasana hati para relawan dan masyarakat.

"Saya diundang hadir dalam pelantikan Jokowi-JK di Jakarta, namun saya lebih memilih tetap di Makassar untuk ikut merayakan kemeriahan perayaan rasa syukur atas pelantikan Jokowi-JK bersama warga Makassar," terangnya.

Ketua Panitia Malam Syukuran Ramli Manong menyebutkan bahwa kegiatan serentak di beberapa kota di Indonesia, sebagai bentuk rasa syukur dan harapan pada pemimpin baru Jokowi-JK untuk membangun Indonesia lebih hebat dari sebelumnya.

"Kami berharap ketimpangan pembangunan dan infrastruktur di bagian timur Indonesia dapat diselesaikan oleh Jokowi-JK agar tercipta pemerataan pembangunan dan visi pemimpin baru saat ini adalah memanfaatkan potensi maritim," jelasnya.

Hadir juga, perwakilan relawan Kalla Group Syaiful Kasim, sekretaris Partai Nasdem Sulsel, Arum Spink, perwakilan relawan Bosowa Group Ramli Manong, anggota DPRD Sulsel Muslim Salam, relawan Pelangi Nusantara Arwan Chahyadi, dan sejumlah tokoh masyarakat Makassar lainnya.

Nonton Bersama

Sejumlah warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan, bersama-sama menonton tayangan langsung pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang berlangsung di Gedung MPR, di Wisma Kalla, Jalan Sam Ratulangi, Makassar.

"Ini merupakan suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi masyarakat Sulsel karena putra daerah menjadi Wapres mendampingi Pak Jokowi," kata salah seorang warga Kota Makassar Nurliana.

Antusiasme warga Kota Makassar dari berbagai profesi terlihat sejak pukul 09.00 Wita sudah mendatangi Wisma Kalla untuk nonton bareng.

Menurut relawan Jokowi-JK ini, meskipun ada kegiatan yang akan dihadiri pada waktu yang sama mereka rela menundanya untuk dapat menonton bersama para relawan lainnya.

Hal senada dikemukakan karyawan di perusahaan PT Hadji Kalla, Nurdin.

Dia mengatakan, khusus agenda nonton bareng itu tidak melakukan aktivitas dulu selama satu jam yakni pukul 11.00 - 12.00 Wita. "Semuanya nonton bareng khusus pelantikan Jokowi-JK," katanya.

Nonton bareng yang digelar di lantai dua Wisma Kalla penuh sesak dengan warga Kota Makassar yang terdiri dari relawan, karyawan PT Hadji Kalla Group dan para pelaku media.

Sementara aksi nonton bareng juga dilakukan pegawai Pemkot Makassar bersama Wali Kota H Ramdhan Pomanto dan Wakil Wali Kota H Syamsu Rizal.

Pada kesempatan itu, pihak Pemkot menyediakan kudapan untuk pegawai dan pejabat dan staf SKPD yang menonton pelantikan Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Kendati gembira dengan pelantikan Jusuf Kalla namun tidak ada euforia berlebihan di kalangan warga dan partai pendukung di Sulawesi Selatan.

"Tidak ada syukuran, apalagi konvoi yang dilakukan oleh pendukung Jokowi-JK di Kabupaten Pinrang ataupun di kota atau daerah lainnya di Sulsel," kata Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Pinrang, Rahim Akil.

Menurut dia, partai pengusung Jokowi-JK dalam pencapresan lalu, memang telah mengimbau kepada para pendukung untuk tidak melakukan euforia yang berlebihan, menjelang dan pascapelantikan presiden.

Langkah tersebut dilakukan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan. Karena bisa saja, saat pendukung Jokowi-JK meluapkan kegembiraan dengan kemenangan itu, justru tidak diterima oleh pihak lain.

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Nasdem Pinrang, Andi Syamiluddin mengaku, belum mendapatkan informasi terkait penyelenggaraan syukuran pendukung dan relawan Jokowi-JK Kabupaten Pinrang.

Kordinator Relawan Jaringan Jokowi-Kalla (Jala) Pinrang, Iwa Wahid mengatakan pihaknya tidak akan menggelar kegiatan syukuran, apalagi konvoi untuk menyambut dan merayakan pelantikan dan kemenangan presiden terpilih.

Tegas dengan korupsi

Tokoh masyarakat Sulawesi Selatan H Rahim Assegaf Puang Makka mengharapkan duet kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla berani bersikap menghadapi kasus korupsi.

"Kami butuh pemimpin yang berani bersikap tegas dalam menghadapi kasus korupsi, karena korupsi merupakan biang dari segala persoalan bangsa dan negara ini," kata Rahim.

Sebenarnya negara ini sangat kaya dari segi kekayaan alam dan sumber daya manusia, namun aset kekayaan bangsa dan negara itu dikeruk segelitir orang yang tidak bertanggung jawab karena tidak amanah dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya.

"Hal itu dapat dicermati dari pejabat pemerintahan pusat hingga daerah, namun hanya dapat dihitung jari yang menjalani proses hukum. Berkaitan dengan kondisi tersebut, wajarlah jika duet pemimpin baru ini digantungkan sejuta harapan untuk dapat bersikap tegas terhadap masalah korupsi di Tanah Air," katanya.

Alasannya, ujar dia, republik ini hancur karena korupsi yang dilakukan oleh oknum pejabat mulai di tingkat pusat hingga daerah. Karena itu, agar tidak berlanjut, maka pemerintahan yang baru ini harus dapat mengantisipasi dan meningkatkan kinerja pemberantasan korupsi yang sudah berjalan.

"Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah sebagai bentuk komitmen yang nyata, termasuk mendukung penegak hukum lainnya seperti pihak kepolisian, kejaksaan dan pengadilan," kata Rahim.

Karena itu, lanjut dia, persoalan korupsi di Indonesia ini menjadi persoalan utama yang harus diatasi oleh pemerintahan yang baru ke depan. Sedang persoalan lainnya itu hanyalah embel-embel atau asesosris saja yang turut teratasi, apabila persoalan utamanya yakni korupsi dapat diselesaikan.

Harapan yang sama disampaikan tokoh LSM di Sulawesi Barat. "Praktik korupsi telah membawa bangsa ini ke jurang kemiskinan, karena anggaran untuk pembangunan dan masyarakat hanya dinikmati segelintir orang," kata Ketua LSM Laskar Anti Korupsi Provinsi Sulbar Muslim Fatillah Azis.

Dia mengatakan pemerintah baru Presiden Jokowi diharapkan berkomitmen memberantas korupsi dan menegakkan supremasi hukum agar bangsa ini dapat dibangun untuk kepentingan masyarakat bukan hanya dinikmati segelintir pelaku korupsi.

"Korupsi merupakan malapateka yang harus terus menerus diberantas, semoga pemerintahan Jokowi mampu berbuat untuk itu dan melaksanakan penegakkan hukum untuk keadilan dan kebenaran bagi masyarakat," katanya. N Yuliastuti

Pewarta : Agus Setiawan dan Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024