Ambon (ANTARA Sulsel) - Pemilik lahan penambangan emas di Dusun Kayu Putih Rana Katin Lahi, Kabupaten Buru meminta aparat kepolisian tetap melakukan pengamanan guna menghindari terjadinya bentrokan antarpenambang serta upaya penyerobotan.

Ia mengatakan bahwa pengelolaan tambang di Pulau Buru akan dilakukan pemerintah daerah dengan melibatkan koperasi yang memiliki lahan jelas, atau mendapatkan izin resmi dari pemilik lahan yang sah.

Selain itu, para pemilik lahan juga mencari investor asing maupun dalam negeri untuk terlibat dalam pengelolaan tambang emas di daerah itu.

"Kami sendiri telah menjalin hubungan dengan Mr. Kim, seorang investor asal Korea yang akan menanamkan modalnya dalam mengelola tambang emas di Dusun Kayu Putih Rana Katin Lahi," kata Ibrahim.

Menurut dia, proses penjajakan kerja sama sudah sejak tahun lalu dan berlanjut dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pemilik lahan dan investor.

Selain itu, pemilik lahan juga telah mendatangkan sejumlah pakar pertambangan dari geologi Bandung untuk menyelidiki potensi logam mulia di daerah tersebut.

Ibrahim mengatakan, guna melindungi lahan di Dusun Kayu Putih Rana Katin Lahi, pihaknya telah membuat pagar keliling dan ditutupi dengan zeng agar kasus penyerobotan lahan miliknya di dusun kayu putih Gunung Botak tidak terulang lagi.

Sejak tahun lalu, aparat kepolisian telah dilibatkan untuk berjaga-jaga dan membuat pos khusus di daerah penambangan guna mengawasi setiap penambang yang masuk maupun melindungi investor asing yang datang ke lokasi.

"Meski ada penjagaan, masih saja ada penambang yang nekad menyerobot masuk lewat jalan lain ke lokasi, dan saat tertangkap polisi materialnya langsung disita," kata Ibrahim.

Sehubungan dengan itu, kata dia, setiap penambang yang datang sebaiknya membuat surat pernyataan resmi dan data diri maupun pihak pemilik modal yang menyewanya.

"Dokumennya diserahkan ke pos pengamanan agar pekerjaan mereka lebih tertanggung jawab dan mudah dikontrol," katanya. J. Nikita

Pewarta : Daniel Leonard
Editor :
Copyright © ANTARA 2024