Kendari (ANTARA Sulsel) - Sedikitnya dua Kelurahan di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, ditetapkan menjadi kawasan tangguh bencana di kota itu, kata Sekretaris Daerah Kota Kendari, Alamsyah Lotunani.

Dua kelurahan itu adalah Kelurahan Kampung Salo di Kecamatan Kendari dan Kelurahan Lepolepo di Kecamatan Baruga, kata Alamsyah Lotunani di Kendari, Kamis.

"Alasan pemilihan dua kelurahan itu sebagai kawsan tangguh bencana karena di tempat itu rawan terjadinya bencana banjir ketika musim hujan tiba," ujar Alamsyah.

Menurutnya, Kota Kendari khususnya di beberapa kelurahan rawan terjadi banjir ketika musim hujan tiba karena terdapat 13 anak sungai yang melintasi kota itu dan bermuara di teluk Kendari.

"Itu lah sebabanya, masyarakat atau warganya harus diberi pemahaman dan sosialisasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengetehauan terkait bencana alam, seperti banjir," katanya.

Selain banjir, kata Alamsyah, potensi bencana lain yang mengancam beberapa daerah di Kendari adalah bencana tanah longsor karena da beberapa pemukiman warga yang berada di ketinggian.

"Daerah yang rawan terjadinya Longsor adalah Kelurahan Mandonga, Kelurahan Kemaraya, Kelurahan Gunung Jati, Kelurahan Jati Mekar, Kelurahan Mangga Dua, Kelurahan Watuwatu dan beberapa kelruahan yang memiliki wilayah diketinggian," katanya.

Alamsyah berharap, dengan pembentukan kawasan atau wilayah tangguh bencana maka warga sudah tidak kaget ketika terjadi bencana di wilayahnya dan sudah memiliki pemahaman dasar terkait menghadapi bencana. Farochah

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024