Mamuju (ANTARA Sulbar) - Provinsi Sulawesi Barat telah mengelola anggaran untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Provinsi Sulawesi Barat sebesar Rp613 miliar
Kepala Bidang Usaha Ekonomi dan Keluarga Badan Pengembangan Masyarakat Desa (BPMD) Provinsi Sulbar, Yasin di Mamuju, Sabtu, mengatakan sejak dilaksanakan pada 2007 sampai tahun 2014 dihabiskan anggaran sebesar Rp613 miliar untuk PNPM-MP di Sulbar
Ia mengatakan anggaran tersebut di antaranya bersumber dari pemerinah pusat melalui APBN sebesar Rp510 miliar dan dari dana APBD Kabupaten yang tersentuh program PNPM-MP di Sulbar sebesar Rp108 miiar.
Sementara itu, terdapat anggaran yang terdapat dari dana swadaya masyarakat sebesar Rp24 miliar.
Menurut dia, PNPM-MP di Sulbar telah menyentuh 48 Kecamatan dari enam Kabupaten di Sulbar, sementara desa dan kelurahan dan yang terdanai dengan anggaran PNPM-MP mencapai 416 desa dan kelurahan.
"PNPM-MP sangat strategis sebagai media untuk menanggulangi kemisknan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan, karena telah membangun ekonomi masyarakat miskin yang terdapat didesa," katanya.
Ia mengatakan Program PNPM-MP yang berakhir pada tahun 2014 sebaiknya dilanjutkan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi karena program ini telah mampu mengatasi kemiskinan di Sulbar.
"Program PNPM-MP dianggap telah menekan kemiskinan Sulbar pada tahun 2006 mencapai 20 persen turun menjadi 12 persen pada 2013, angka kemiskinan masyarakat yang mayoritas di desa menjadi berkurang, dengan dibangunnya sejumlah infrastruktur pendukung ekonomi yang ada di desa," katanya.
Menurut dia, petani lebih mudah mendistribusikan hasil pertaniannya karena dukungan infrastruktur sarana jalan dan jembatan yang dibangun melalui program PNPM-MP sehingga ekonomi mereka tumbuh dan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi Sulbar.
Ia mengatakan bantuan dana bergulir yang selama digelontorkan melalui PNPM-MP juga dirasakan telah membuat mayoritas perempuan miskin di Sulbar sudah bekerja karena dukungan modalnya tersedia melalui PNPM-MP.
Ia berharap program PNPM-MP tersebut terus dilanjutkan meskipun dalam bentuk program lain yang menyentuh masyarakat bawah dengan meningkatkan ekonominya agar dapat menekan angka kemiskinan Sulbar. Farochah
Kepala Bidang Usaha Ekonomi dan Keluarga Badan Pengembangan Masyarakat Desa (BPMD) Provinsi Sulbar, Yasin di Mamuju, Sabtu, mengatakan sejak dilaksanakan pada 2007 sampai tahun 2014 dihabiskan anggaran sebesar Rp613 miliar untuk PNPM-MP di Sulbar
Ia mengatakan anggaran tersebut di antaranya bersumber dari pemerinah pusat melalui APBN sebesar Rp510 miliar dan dari dana APBD Kabupaten yang tersentuh program PNPM-MP di Sulbar sebesar Rp108 miiar.
Sementara itu, terdapat anggaran yang terdapat dari dana swadaya masyarakat sebesar Rp24 miliar.
Menurut dia, PNPM-MP di Sulbar telah menyentuh 48 Kecamatan dari enam Kabupaten di Sulbar, sementara desa dan kelurahan dan yang terdanai dengan anggaran PNPM-MP mencapai 416 desa dan kelurahan.
"PNPM-MP sangat strategis sebagai media untuk menanggulangi kemisknan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan, karena telah membangun ekonomi masyarakat miskin yang terdapat didesa," katanya.
Ia mengatakan Program PNPM-MP yang berakhir pada tahun 2014 sebaiknya dilanjutkan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi karena program ini telah mampu mengatasi kemiskinan di Sulbar.
"Program PNPM-MP dianggap telah menekan kemiskinan Sulbar pada tahun 2006 mencapai 20 persen turun menjadi 12 persen pada 2013, angka kemiskinan masyarakat yang mayoritas di desa menjadi berkurang, dengan dibangunnya sejumlah infrastruktur pendukung ekonomi yang ada di desa," katanya.
Menurut dia, petani lebih mudah mendistribusikan hasil pertaniannya karena dukungan infrastruktur sarana jalan dan jembatan yang dibangun melalui program PNPM-MP sehingga ekonomi mereka tumbuh dan berpengaruh kepada pertumbuhan ekonomi Sulbar.
Ia mengatakan bantuan dana bergulir yang selama digelontorkan melalui PNPM-MP juga dirasakan telah membuat mayoritas perempuan miskin di Sulbar sudah bekerja karena dukungan modalnya tersedia melalui PNPM-MP.
Ia berharap program PNPM-MP tersebut terus dilanjutkan meskipun dalam bentuk program lain yang menyentuh masyarakat bawah dengan meningkatkan ekonominya agar dapat menekan angka kemiskinan Sulbar. Farochah