Makassar (ANTARA Sulsel) - Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk Nico Kanter mengatakan moral dan integritas adalah basis atau dasar utama dari kepemimpinan.
"Rasa hormat dan loyalitas hanya diberikan kepada pemimpin yang memiliki moral dan integritas," kata Nico saat memberikan kuliah umum bertema "Leadership and Future Challenges" di Kampus Universitas Hasanuddin Makassar, Rabu.
Nico mengawali pemaparannya dengan mengutip nilai dan prinsip yang diterapkan oleh beberapa pemimpin besar dunia. Para tokoh tersebut, diakui oleh Nico, memberinya inspirasi khususnya terkait moral dan integritas.
"Salah satu tokoh yang sangat menginspirasi saya adalah Aung San Suu Kyi dari Myanmar, dia pernah mengatakan `jangan membiarkan rasa takut mencegahmu melakukan hal yang benar`," ujarnya.
Kutipan tersebut kata Nico adalah salah satu hal penting terkait dengan integritas.
"Ini berarti kita tidak boleh membiarkan ketakutan kita kepada sesuatu, atasan misalnya, menghalangi kita dari melakukan hal yang menurut kita benar," jelas Nico dihadapan ratusan mahasiswa yang mengikuti kuliah umum tersebut.
Nico juga menekankan pentingnya mendengarkan hati nurani dalam mengambil suatu keputusan.
"Ketika hati nurani kita sudah mulai bimbang antara ya dan tidak, itu artinya hati nurani kita sudah mengatakan tidak, tetapi kita sedang berusaha mencari pembenarannya," ungkap Nico.
Beberapa hal yang menurut Nico dapat menunjukkan integritas seorang pemimpin adalah kemampuan untuk melakukan apa yang ia katakan dan selalu menepati janji.
"Jangan membuat janji yang tidak mampu ditepati, dan jangan beralasan dengan menyalahkan hal lain, karena ini menunjukkan anda tidak bertanggung jawab," tegasnya.
Para mahasiswa tampak antusias mengikuti kuliah umum ini, hal ini terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang mengajukan berbagai pertanyaan kepada Nico. Salah seorang peserta juga menyampaikan apresiasinya dalam forum tersebut.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara dan pemateri yang telah membagikan ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat terkait kepemimpinan" ujar mahasiswi Pasca Sarjana Program Doktoral Hukum Unhas Fitri. Agus Setiawan
"Rasa hormat dan loyalitas hanya diberikan kepada pemimpin yang memiliki moral dan integritas," kata Nico saat memberikan kuliah umum bertema "Leadership and Future Challenges" di Kampus Universitas Hasanuddin Makassar, Rabu.
Nico mengawali pemaparannya dengan mengutip nilai dan prinsip yang diterapkan oleh beberapa pemimpin besar dunia. Para tokoh tersebut, diakui oleh Nico, memberinya inspirasi khususnya terkait moral dan integritas.
"Salah satu tokoh yang sangat menginspirasi saya adalah Aung San Suu Kyi dari Myanmar, dia pernah mengatakan `jangan membiarkan rasa takut mencegahmu melakukan hal yang benar`," ujarnya.
Kutipan tersebut kata Nico adalah salah satu hal penting terkait dengan integritas.
"Ini berarti kita tidak boleh membiarkan ketakutan kita kepada sesuatu, atasan misalnya, menghalangi kita dari melakukan hal yang menurut kita benar," jelas Nico dihadapan ratusan mahasiswa yang mengikuti kuliah umum tersebut.
Nico juga menekankan pentingnya mendengarkan hati nurani dalam mengambil suatu keputusan.
"Ketika hati nurani kita sudah mulai bimbang antara ya dan tidak, itu artinya hati nurani kita sudah mengatakan tidak, tetapi kita sedang berusaha mencari pembenarannya," ungkap Nico.
Beberapa hal yang menurut Nico dapat menunjukkan integritas seorang pemimpin adalah kemampuan untuk melakukan apa yang ia katakan dan selalu menepati janji.
"Jangan membuat janji yang tidak mampu ditepati, dan jangan beralasan dengan menyalahkan hal lain, karena ini menunjukkan anda tidak bertanggung jawab," tegasnya.
Para mahasiswa tampak antusias mengikuti kuliah umum ini, hal ini terbukti dengan banyaknya mahasiswa yang mengajukan berbagai pertanyaan kepada Nico. Salah seorang peserta juga menyampaikan apresiasinya dalam forum tersebut.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara dan pemateri yang telah membagikan ilmu dan pengetahuan yang sangat bermanfaat terkait kepemimpinan" ujar mahasiswi Pasca Sarjana Program Doktoral Hukum Unhas Fitri. Agus Setiawan