Manado (ANTARA Sulsel) - Etos kerja sumber daya manusia (SDM) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) perlu ditingkatkan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 nanti.

"Sulut akan siap bersaing dalam pasar bebas ASEAN nanti, jika mengubah etos kerja yang selama ini dinilai masih kurang," kata Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut, Luctor Tapiheru di Manado, Jumat.

Luctor mengatakan menghadapi MEA 2015, jika bersaing mengenai kompetensi dan persaingan, para entrepreneur kita cukup kuat dan kompetitif. Namun, jika menyangkut etos kerja harus ditingkatkan.

Untuk itu, katanya, dalam menghadapi MEA 2015 mendatang etos kerja harus ditingkatkan agar nantinya mampu bersaing dengan masyarakat dari negara-negara ASEAN lainnya. "Sebab kalau tidak nantinya kita bisa tertinggal, dengan negara lain," katanya.

Pengusaha baru, katanya, harus berani dan dinamis mengambil momentum untuk menjadi seorang entrepreneur. Hal ini karena membuka lapangan usaha bagi dirinya sendiri, juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain.

"Yang utama harus berani dan mau untuk berusaha, selanjutnya adalah konsistensi dalam pengembangannya, jangan hanya terpaku menjadi pegawai negeri maupun swasta," katanya.

Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Pusat Raja Sapta Oktohari mengatakan posisi entrepreneur pemula di kalangan muda belum mencapai 2 persen dari jumlah penduduk.

Jumlah tersebut masih minim ini harus terus didorong, karena pada dasarnya semua orang hanya butuh dorongan untuk berani maju.

Raja berharap, pemerintah akan terus mengambil bagian dalam penciptaan wirausaha baru, melalui pendampingan dan fasilitasi, sehingga tetap bertahan apalagi persaingan saat MEA yang semakin ketat.

  "HIPMI berharap pemerintah memberikan perhatian khusus kepada pengusaha baru baik formal maupun informal, agar terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian di daerah," katanya. G. Merung

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024