Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan yang juga tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Agus Arifin Nu`mang mengatakan almarhum KH Djamaluddin Amin merupakan tokoh yang bisa membedakan urusan agama dan politik.

"Saya memiliki kesan yang banyak tentang beliau. Beliau selalu bilang, saya dulu teman ayahmu, dan beliau tokoh yang tidak mau mencampurkan urusan politik dan agama," kata Agus di sela-sela menghadiri pelepasan jenazah tokoh Muhammadiyah tersebut di kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Senin.

KH Djamaluddin Amin meninggal dunia Minggu (16/11). Selama hidupnya dia dikenal sebagai mantan rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel dan deklarator Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan.

"Beliau merupakan ulama besar Sulsel. Salah satu tokoh masyarakat. Masyarakat kehilangan beliau. Beliau banyak memberikan sumbangan tentang agama dan pendidikan. Kita ikhlaskan kepergian beliau. Kerabatnya wajib melanjutkan," katanya.

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, KH Dr Muhammad Alwi Uddin MAg mengatakan dirinya merasa kehilangan dengan meninggalnya KH Djamaluddin Amin.

"Beliau ulama kharismatis. Tokoh yang jujur. Beliau seorang tokoh sepuh yang juga merupakan tokoh umat. Lama di MUI Sulsel, di Muhammadiyah Sulsel dan rektor Universitas Muhammadiyah Makassar tiga periode," kata dosen UIN Allaudin ini.

Alwi Uddin mengatakan almarhum berpesan agar Muhammadiyah Sulsel dijaga dan diurus dengan baik, selalu menjaga hati dan ikhlas.

Sementara itu Rektor Unismuh Makassar, Dr Irwan Akib mengatakan almarhum selama ini konsentrasi di bidang pendidikan, seorang pembelajar sepanjang hayat dan guru sepanjang hayat.

"Beliau tidak pernah berhenti mentransfer ilmu pengetahuan. Seorang figur yang bersahaja. Beliau juga yang memindahkan kampus Unismuh Makassar dari Jalan Ronggong ke Talasalapang," katanya. BS Hadi

Pewarta : Agus Setiawan
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024