Majene, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Warga yang bermukim di kelurahan Tande, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene menyampaikan protes keras ke Badan Geologi terkait pengalihan pengeboran air bersih di daerah itu.

"Warga tidak dapat menerima perlakuan instansi pusat tersebut yang sepihak mengalihkan program. Kegiatan itu sangat dinanti masyarakat karena bertahun - tahun mengalami krisis air sudah dijanjikan dan bahkan telah disurvey akan mendapat program pengeboran, namun saat anggaran turun, program itu justru ditempatkan di luar kelurahan Tande," kata Muhammad Syahid salah seorang warga Tande di Majene, Senin.

Menurutnya, saat itu orang dari pusat itu sudah minta disiapkan lahan untuk pengeboran sehingga warga menyiapkan lahan untuk lokasi pengeboran, tapi yang tidak bisa terima karena ternyata pengeboran justru dilakukan diluar Kelurahan Tande.

Ia mengaku, memiliki dokumen bukti berupa surat dari Badan Geologi ke Pemkab Majene nomor 562/42/BGL.E/2014 perihal kegiatan Pemboran Air Tanah dan Sarana Air Bersih, di dalam poin (a) surat itu, Badan Geologi menyatakan kepada Pemkab Majene.

"Berdasarkan koordinasi dengan pemda dan hasil kajian hidrogeologi dan geofisika yang telah dilakukan di beberapa lokasi, Kami akan melakukan pengeboran di desa Tande, kecamatan Banggae Timur yang dianggap potensial berdasarkan hasil kajian tersebut," demikian dikutip dari surat Badan Geologi ke bupati Majene tertanggal 23 Januari 2014 ditandatangani Kepala Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi LIngkungan, Ir. Rudy Suhendar, M.Sc.

Lebih lanjut, Syahid yang juga anggota devisi Advokasi Laskar Pemuda Tande ( LPT ) mengungkapkan pihaknya akan mengambil sejumlah langkah penting untuk menyikapi pengalihan program pengeboran itu, salah satunya menyurati Badan Geologi Kementerian ESDM.

Ia mengaku sudah berulangkali menelepon petugas survei setelah mengetahui program pengeboran itu ditempatkan diluatiawanr kelurahan Tande sesuai surat resmi Badan Geologi.

"Sudah puluhan tahun kami kesulitan air sangat wajar warga mendapat program itu, apalagi berdasarkan surat resmi program itu memang ditujukan ke kelurahan Tande. Protes ini tidak dalam rangka menghalangi warga diluar kelurahan Tande mendapatkan program itu, tapi yang kami tidak bisa terima adalah sikap instansi pusat itu, sudah menjanji dan memberi harapan namun justru dilakukan di tempat lain," tegas Syahid. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024