Makassar (ANTARA Sulsel) - Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Makassar telah mengantongi identitas pelaku pemanah Wakapolrestabes Makassar AKBP Totok Lisdiarto saat melakukan pengamanan unjuk rasa di Universitas Negeri Makassar (UNM) Kamis, pekan lalu.

"Pelakunya sudah kita kantongi identitasnya dan kini sedang dalam pengejaran anggota. Yang jelas pemanahnya itu adalah mahasiswa dan semoga anggota secepatnya menangkapnya," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Endro di Makassar, Selasa.

Wakil Kepala Polretabes Makassar AKBP Totok yang memimpin upaya pembubaran paksa aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) di Jalan AP Pettarani, Kamis (13/11) sore menjadi korban setelah anak panah menembus bagian bawah ketiak kanannya.

Sontak insiden ini memicu terjadinya kekacauan ekskalatif dan memancing aparat gabungan dari Polrestabes Makassar dan Brimob bertindak brutal hingga akhirnya mengejar semua mahasiswa hingga ke dalam kampusnya.

Sejumlah wartawan media cetak, juru foto dan televisi bahkan turut menjadi korban kekerasan aparat yang sedang mengikuti polisi ini menyisir dalam kampus.

Awal bentrok bermula ketika salah satu dari ratusan mahasiswa UNM yang tergabung dalam konvoi bermotor melintas di Jalan AP Pettarani melempari kendaraan Sabhara Polrestabes yang diparkir.

Karena tidak menerima perlakuan tersebut, sejumlah polisi mengejar mahasiswa UNM hingga akhirnya terjadi perang batu di depan kampus yang kemudian dibalas secara brutal oleh polisi.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulselbar, Kombes Pol Endi Sutendi menambahkan, Totok masih mendapatkan perawatan dari tim medis RS Bhayangkara dan kondisinya sudah mulai membaik.

"Saya sudah besuk, kondisinya sudah mulai membaik. Tapi masih butuh perawatan. Karena luka terkena panah di bawah ketiaknya itu ada beberapa syarafnya yang rusak. Jadi masih butuh perawatan tim dokter ahli saraf," tambahnya.

Totok terkena panah pendemo penolakan kenaikan harga BBM saat memimpin pasukannya membubarkan paksa aksi mahasiswa UNM yang memblokir Jalan AP Pettarani. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024