Makassar (ANTARA Sulsel) - Ratusan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) yang menggelar unjuk rasa di depan kampusnya Jalan AP Pettarani Makassar menyambut hangat Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar dan menolak polisi saat meninjau langsung aksi tersebut.

Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar di Makassar, Rabu, yang turun dari kendaraan langsung disambut dengan yel-yel "Hidup TNI" yang kemudian digemakan oleh semua mahasiswa yang berada di jalanan.

Pangdam sendiri terlihat akrab saat berdialog dengan para mahasiswa sambil menuju ke dalam kampus. Para mahasiswa yang awalnya menutup badan jalan, akhirnya membuka barikadenya dan mempersilakan para pengendara lainnya melintas.

"Mahasiswa itu kaum intelek. Mereka semua anak-anak kita dan adik-adik kita juga, kalau mereka diajak komunikasi dengan baik pasti mereka mau mendengarkan," ujarnya.

Hingga sepekan lebih mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) menyuarakan aspirasinya dengan menggelar unjuk rasa menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM), baru kali ini terlihat bersikap ramah dengan petugas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, sambutan hangat mahasiswa terhadap TNI karena sejumlah prajurit melakukan pembicaraan-pembicaraan dengan para mahasiswa ketika sedang menutup badan jalan.

Prajurit TNI yang menemui para mahasiswa untuk berdialog itu tidak menggunakan tameng dan pentungan dan dengan cara yang santai, akhirnya para mahasiswa mendengarkan saran-saran TNI untuk membuka jalan.

Namun setelah blokade jalan sudah mulai dibuka, mobil kendaraan taktis (Rantis) seperti Baracuda milik Brimob Polda Sulsel langsung keluar dari samping kampus yang kemudian menyulut emosi para mahasiswa.

Mahasiswa kemudian melempar mobil tersebut dan memicu reaksi dari aparat kepolisian. Namun, situasi itu tidak berlangsung lama ketika Pangdam datang dan langsung disambut.

Setelah pertemuan itu, sejumlah mobil rantis polisi kemudian ditarik mundur dan disiagakan sedikit jauh dari mahasiswa karena dikhawatirkan akan memicu kembali kemarahan mahasiswa.

Pada kesempatan tersebut Pangdam sempat makan nasi bungkus bersama mahasiswa. Kodam juga sempat mengerahkan dua unit tank kavaleri.

Hingga saat ini, para prajurit TNI lebih banyak bersiaga di sekitar kampus dibandingkan dengan aparat kepolisian yang selama sepekan bentrok dengan mahasiswa. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024