Makassar (ANTARA Sulsel) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan meminta Dispora Sulsel menerapkan sistem promosi degradasi bagi atlet yang masuk binaan demi menjaga persaingan dan meningkatkan prestasi olahraga daerah tersebut.

Ketua Bidang Pembinaan Prestasi KONI Sulsel, Nukhrawi Nawir di Makassar, Jumat, mengatakan dengan penerapan sistem promosi degradasi akan membuat atlet terus termotivasi dalam meningkatkan kualitasnya karena takut tersingkir sebagai atlet PPLP, PPAD dan SMA/SMANKO.

Dispora Sulsel memiliki tiga program pembinaan atlet seperti Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP), Pusat Pembinaan Atlet Daerah (PPAD) hingga Sekolah Khusus Olahraga/Sekolah Menengah Atas Negeri Keberbakatan Olahraga (SKO/SMANKO).

"Seharusnya dilakukan tes dalam jangka waktu tertentu untuk melihat sejauh mana perkembangan atlet yang berangkutan. Dalam tes itu bisa dilihat apakah atlet itu masih layak dipertahankan atau digantikan dengan atlet yang lain," katanya.

Permintaan KONI Sulsel tentu saja sebagai upaya sehingga program binaan Dispora dapat melahirkan banyak atlet potensial yang mampu menjadi andalan Sulsel pada kejuaraan nasional hingga internasional kedepan.

Sementara untuk pelatih, kata dia, juga harus secara rutin dilakukan evaluasi. Jika tidak mampu meningkatkan kemampuan atau fisik atlet maka bisa dilakukan pergantian. Apalagi Sulsel cukum banyak memiliki pelatih berkualitas untuk menangani atlet PPLP, PPAD dan SMA/SMANKO.

"Jangan sampai muncul istilah hanya memelihara panti asuhan. Artinya meski tidak memiliki kemampuan namun tetap dijamin dengan anggaran negara. Hal itu tentu tidak sesuai dengan tujuan pembentukan PPLP dan sebagainya," jelasnya.

KONI Sulsel juga mendorong komitmen pihak Dispora Sulsel dalam pembinaan atlet secara maksimal. Sebab jika tidak ada komitmen yang tinggi terhadap peningkatan kualitas atet tentu program yang bagus juga tidak akan berjalan maksimal.

Mengenai kualitas pelatih PPLP Sulsel, dirinya mengaku tetap optimistis bisa diandalkan. Namun kualitas saja tidak akan maksimal tanpa komitmen dan keseriusan dalam meraih prestasi. Kondisi itu bahkan sudah terbukti dengan minimnya pretasi Sulsel disejumlah kejuaraan pelajar.

"Seharusnya setiap selesai mengikuti kejuaraan baik itu Kejurnas PPLP, Popwil ataupun Popnas disertai dengan evaluasi. Saya kira jika dilakukan maka pelatih juga akan lebih tertantang dan termotivasi lebih fokus meningkatkan prestasi," ujarnya.  A Budiman

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024