Makassar, (ANTARA Sulsel) - Untuk meningkatkan kapasitas produksi crude palm oil (CPO), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) akan menambah pabrik kelapa sawit baru di wilayah Kalimantan dan Sumatera pada 2014 mendatang.

"Saat ini, perusahaan telah mengoperasikan sekitar 26 unit pabrik kelapa sawit (PKS) di sejumlah wilayah di Indonesia dan akan bertambah satu satu pabrik pada akhir tahun ini Kalimantan Selatan,” kata Direktur Keuangan PT AALI, Rudy Chen di Jakarta, Senin.

Penambahan pabrik baru, menurut Rudy, membutuhkan waktu sekitar 18 bulan. Diperkirakan tahun depan dua pabrik terbaru di Sumatra beroperasi.

"Selain melakukan penambahan pabrik untuk meningkatkan kapasitas produksi, kami akan melakukan penanaman di lahan yang belum ditanami di samping melakukan penanaman kembali kelapa sawit yang kurang produktif. Perluasan pabrik ini dananya diambil dari Rp3,5 triliun belanja modal yang tersedia tahun ini,” paparnya.

Setiap bulan, lanjut Rudy, pihaknya menganggarkan dana Rp300 miliar untuk bermacam-macam keperluan. Saat ini, Astra Agro memiliki lahan yang ditanami seluas 285,3 ribu hektare (ha).

"Komposisi lahan sawit paling banyak berada di wilayah Kalimantan seluas 126, ribu ha atau mencapai 44 persen, Sumatera 37,5 persen, dan sisanya 52, 2 ribu ha berada di Sulawesi atau setara 18,3 persen. Kapasitas kepemilikan lahan 233,9 ribu hektare dimiliki oleh inti dan 61,4 ribu hektare dimiliki olah Plasma dan kapasitas produksi CPO mencapai 1.325 ton per jam dan kapasitas produksi buah sawit mencapai 920 ton per hari," ujarnya.

Perseroan telah mengakuisisi 50 persen saham PT Kreasijaya Adhikayarya senilai Rp75 miliar. Kreasijaya merupakan unit bisnis perusahaan asal Malaysia, yakni Kuala Lumpur Kepong (KLK) Berhad. Perusahaan yang berbasis di Dumai, Riau, itu bergerak dalam bidang perdagangan dan pengolahan kelapa sawit.

Harga CPO juga cenderung membaik sejak tahun lalu hingga kini. Pada September 2013 harga CPO masih berada pada harga Rp6.835 rupiah per kg, meningkat menjadi Rp7.322 rupiah per kg pada bulan Desember 2013 dan meningkat lagi menjadi Rp8.474 rupiah per kg pada September 2014.

Dengan lonjakan harga CPO ini perusahaan mengalami kenaikan pendapatan 41,3 persen serta memperoleh pendapatan Rp8,3 triliun pada 2013 menjadi Rp11,7 triliun pada 2014. Keuntungan bersih Astra Agro juga ikut terkerek, jika pada 2013 keuntungan hanya Rp910,9 miliar, maka pada 2014 ini kentungan mencapai Rp1,8 triliun.

Pewarta :
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024