Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengharapkan agar pembangunan jalan tol dalam kota yang dirancangnya tidak menimbulkan permasalahan dan tidak menyusahkan warga.

"Terkadang ada pembangunan yang dikerjakan oleh pemerintah atau swasta itu menyusahkan warga, makanya kita tidak ingin ada yang disusahkan dalam pmbangunan jalan tol dalam kota ini," ujarnya di Makassar, Senin.

Danny, sapaan akrab wali hota menegaskan bahwa pembangunan tol dalam kota yang tengah direncanakan harus memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.

Dia tidak ingin pembangunan tol yang dimaksudkan untuk mengurai kemacetan Makassar justru berimbas pada warga sekitar dan mengakibatkan kerugian yang lebih besar.

"Makanya saya meminta elevated. Elevated itu adalah tol yang lewat di atas, jadi memiliki penyangga sehingga kedua sisi jalan yang dilalui tetap terhubung," kata Danny saat presentasi F5 jalan tol baru oleh Japan Consortium Team di ruang kerjanya.

Danny tidak menginginkan kedua sisi jalan terpisah oleh jalan tol yang di bangun karena menurutnya hal itu justru akan menambah biaya masyarakat jika harus mengakses rute yang sangat jauh jika ingin ke sebelah jalan.

Pembangunan tol tersebut rencananya akan melalui jalur pesisir, jalan AP Pettarani dan jalan Sultan Alauddin. Menurut Danny, baik jalur tol yang melalui pesisir maupun dalam kota merupakan kebutuhan mendesak Makassar saat ini.

Danny mengatakan bahwa yang paling memungkinkan untuk dilakukan pembangunannya yakni jalur tol yang melalui pesisir Makassar dikarenakan tidak dibutuhkannya pembebasan lahan di jalur tersebut.

Pada waktu bersamaan, di tempat terpisah juga berlangsung diskusi mengenai pembangunan jalan tol dalam kota antara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Presiden RI Joko Widodo. Mereka bahkan telah mempertanyakan perkiraan anggaran yang dibutuhkan.

"Sebelum Pak Jokowi menjadi presiden, pembangunan jalan tol dalam kota sudah diusul ke kementerian, apalagi saat sekarang sudah menjadi presiden. Mereka sudah menanyakan harga dan biasanya kalau seperti itu sudah kemungkinan besar akan direalisasikan," jelasnya.

Pembangunan jalan tol dalam kota akan menitikberatkan pada wilayah pesisir yang merupakan bagian dari konsep "Waterfront City" atau perancangan kawasan tepi air.

"Kita akan serius dalam membangun tol dalam kota karena kalau ini tidak segera dilakukan, maka dipastikan tahun 2017 itu Makassar akan lumpuh," ungkap Danny.

Ia mengatakan, pembangunan tol dalam kota akan melintasi perairan di Kota Makassar. Tol dalam kota mengambil titik awal di area Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menuju Barombong dengan panjang kurang lebih 20 kilometer (km).

Dia bahkan menegaskan jika pada pembangunan ini tidak akan memakan waktu yang cukup lama karena lebih besar lahan yang digunakan itu adalah lahan milik negara.

"Sesuai dengan target, pembangunannya bisa `running` segera karena biasanya yang paling lama itu pembebasan lahannya, sedangkan kita ini fokus pada lahan milik negara saja," katanya. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024