Makassar (ANTARA Sulsel) - Suasana kerja di kantor Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi yang tadinya hening berubah seketika setelah pasukan Penanggulangan Teror (Gultor) Raider langsung memberondong para teroris dengan tembakan dan membebaskan sandera.

Aksi simulasi pembebasan sandera yang diperagakan pasukan dari Batalyon Infanteri 700/Raiders berhasil membebaskan para pegawai termasuk GM Pertamina MOR VII, Budi Setio Hartono yang sempat disandera oleh gerombolan bersenjata di kantornya, Rabu.

 Simulasi pembebasan sandera ini diskenariokan di Kantor Pertamina MOR VII dimana telah dikuasai oleh gerombolan bersenjata sejak pagi karena ingin menguasai bahan bakar minyak (BBM).

Mendapat laporan, pasukan dari Yonif Linud 700/Raiders langsung bergerak untuk menumpas gerombolan tersebut serta membebaskan para pegawai termasuk general manajernya.

Helikopter M-50 juga meraung-raung di atas kantor Pertamina dan mendaratkan pasukan tempur. Pasukan raiders tersebut langsung menyisiri gedung dan mencari gerombolan bersenjata.

 Tak hanya pasukan itu, pasukan dari darat juga ikut beraksi. Dengan menggunakan dua rantis (kendaraan taktis), mobil yang berisi pasukan menabrak pintu pagar dan masuk ke halaman kantor pertamina.

Dentuman suara tembakan silih berganti dan saling bersahutan dari senjata pasukan raiders maupun gerombolan senjata yang berada di dalam gedung. Raiders pun mengeluarkan granat untuk membuyarkan aksi pengacau tersebut.

Kesiapsiagaan dan ketangkasan pasukan Yonif 700/Raiders ini membuahkan hasil. Kurang dari 10 menit, salah satu pasukan khusus di lingkungan TNI Angkatan Darat ini berhasil menyelematkan sandera dari para gerombolan. Selain itu, pasukan Raider juga menembak mati serta melumpuhkan gerombolan pengacau tersebut.

Aksi simulasi mendapatkan sambutan dari pegawai. Bahkan, sejumlah warga sekitar juga rela menunggu aksi heroik sejak pagi tadi dan sangat antusias ketika melihat baku tembak antara pasukan raiders dengan pengacau.

Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Bachtiar yang hadir dalam simulasi itu mengatakan, para prajuritnya mempunyai kemampuan untuk menangani masalah teroris dan untuk menjaga kemampuan itu dibutuhkan latihan.

"Simulasi ini sangat bagus karena menjaga kemampuan para prajurit. Kemampuan yang tidak diasah, lama kelamaan akan berkurang, makanya simulasi-simulasi seperti ini harus dilakukan terus," katanya. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024