Makassar (ANTARA Sulsel) - Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar di Sulawesi Selatan menyambut baik adanya figur Wakil Presiden Jusuf Kalla yang mencuat dalam bursa pemilihan ketua umum.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulsel, HM Roem di Makassar, Kamis, menyatakan, Golkar terbuka bagi siapapun kadernya yang ingin bertarung di Munas, tidak terkecuali Jusuf Kalla.

"Pak Jusuf Kalla kan kader. Golkar terbuka saja. Apalagi memang sudah ada pengalaman sepuluh tahun lalu di Bali. Tiba-tiba nama JK masuk menjadi calon ketua dan menang melawan Akbar," terangnya.

Dia mengatakan, mencuatnya nama mantan Ketua Umum Partai Golkar itu memang bertepatan dengan momentumnya yakni saat akan digelarnya Musyawarah Nasional (Munas) IX Partai Golkar yang akan dilaksanakan di Bali, 30 November 2014.

HM Roem yang juga Ketua DPRD Sulawesi Selatan itu mengungkapkan, pada Munas VII di Bali, nama Yusuf Kalla mencuat di Munas Golkar dua hari sebelum kegiatan.

Menurut dia, jika nama wakil presiden itu kembali terjaring dalam Munas IX, maka itu hal yang sangat wajar karena Jusuf Kalla juga merupakan kader Golkar.

"Kalau Pak JK masuk dalam bursa itu wajar. Dulu sebelum pemilihan ketua juga seperti itu, namanya mencuat dua hari sebelum Munas diselenggarakan dan akhirnya beliau terpilih," jelas Roem.

Hal serupa juga diungkapkan pelaksana tugas (Plt) Ketua Partai Golkar Enrekang, Andi Natsir, memastikan ikut mendukung Jusuf Kalla jika kembali maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Bahkan ia optimistis JK bisa mengalahkan Aburizal Bakrie (ARB).

Dia beranggapan jika belum ada kader lainnya selain Jusuf Kalla yang mampu menyelesaikan kisruh di internal Golkar menjelang Munas tersebut.

"Saya mendukung 1.000 persen karena hanya beliau (JK) yang mampu melawan Aburizal Bakrie. Kenapa saya bilang 1.000 persen karena pengalaman yang membuktikan kalau banyak konflik bisa diselesaikannya dengan damai," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Arfandy Idris menegaskan, dalam rapat pleno DPD I dan DPD II, Golkar Sulsel akan tetap solid di Munas Bali. Golkar Sulsel sudah terbiasa menghadapi dinamika partai seperti saat ini, apalagi Golkar Sulsel pada prinsipnya taat dan patuh terhadap aturan main partai.

Mengenai siapa calon yang diusung Golkar Sulsel, dia menuturkan bahwa Golkar Sulsel belum memutuskan. Menurutnya, wacana mengenai akan didukungnya kembali incumbent Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (ARB) itu juga belum pasti karena penegasan untuk maju belum dilontarkan.

"Belum ada itu calon yang dipastikan maju. Konstalasi nanti masih akan berubah, ini berbeda dengan munas sebelumnya di Riau yang hanya `head to head`. Kalau sekarang ini masih politis semuanya," jelasnya.

Arfandy menyebutkan, jika dalam rapat DPD I dan DPD II itu, beberapa pendapat akan dikembalikan di Munas nantinya. Pihaknya masih akan melihat dulu sejauh mana lompatan-lompatan di munas nantinya, makanya belum ada figur yang bisa didorong.

Meski demikian, sebut dia, semua calon yang akan bertarung sudah masuk kriteria berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai. Tetapi dalam munas nantinya, Golkar Sulsel tidak akan melihat figur, melainkan sistem yang akan diajukan.

Seperti sentralisasi di DPD I dan DPD II. Misalnya dalam penunjukan calon bupati, DPP menyerahkan sepenuhnya kepada DPD I. Begitupula dengan calon gubernur, DPD I menyerahkan sepenuhnya kepada DPP. FC Kuen

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024