Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, Bidang Hubungan Kerjasama dan Internasional HE Ms Nomaindiya Mfeketo memberikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin dengan mengusung tema "Peran Syekh Yusuf di Indonesia - Afrika Selatan dalam Hubungan Bilateral".

"Syekh Yusuf yang merupakan putra daerah Makassar telah menjadi tokoh di dunia negara yakni Indonesia dan Afrika Selatan, karena perjuangannya menanamkan nilai-nilai persamaan hak dan derajat manusia," kata Ms Mfeketo disela-sela kuliah umum yang digelar di Gedung Rektorat Unhas, Makassar, Jumat.

Menurut dia, meskipun Syekh Yusuf hanya lima tahun berada di pengasingan di Cap Town, Afrika Selatan sebagai tawanan Pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-16, namun pengaruhnya terhadap masyarakat Afrika Selatan sangat besar.

Dengan ajarannya bersama pengikutnya itu, lanjut dia, memberikan pemahaman kepada masyarakat Afrika Selatan untuk bangkit melawan penjajah kolonial demi menegakkan persamaan hak asasi manusia.

"Menghapuskan diskriminasi, perbedaan ras dan sebagainya itulah ajaran yang ditanamkan kepada masyarakat Afrika Selatan untuk bangkit bersama meraih kemerdekaan," katanya.

Perjuangan serupa juga dilakukan oleh tokoh Afrika Selatan Nelson Mandela. Sehingga kedua tokoh tersebut menjadi inspirator dalam membebaskan rakyat Afrika Selatan dari penjajahan yang terjadi ratusan tahun.

Wakil menteri luar negeri Afrika Selatan juga memberikan apresiasi kepada tokoh asal Makassar ini dan berjanji akan membantu mempererat kerjasama antara da negara, baik dalam bidan budaya dan pendidikan.

Kehadiran Ms Mfeketo di Makassar selain menjadi dosen tamu yang memberikan kuliah umum di Unhas, juga melakukan pertemuan dengan pejabat penting di daerah ini, diantaranya mengunjungi DPRD Sulsel dan Pemprov Sulsel.

Pada kunjungan ke Kantor DPRD Sulsel, Kepala Sub Persidangan DPRD Sulsel, Rizal Saleh menjelaskan, kehdiran tamu kehormatan asal Afrika Selatan ini, juga bermaksud menyampaikan niatnya membangun patung kedua tokoh pergerakan tersebut yakni Syekh Yusuf dan Nelson Mandela. Agus Setiawan

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024