Makassar (ANTARA Sulsel) - Sebanyak 50 perguruan tinggi di Indonesia menjadi pendampingan lembaga donor Amerika Serikat USAID melalui Program Higher Education Leadership and Management (HELM) untuk mendorong reformasi di bidang pendidikan.

"Program ini dimulai pada 2011 dan akan berakhir pada 2016 dengan program pendampigan yang berfokus pada empat pilar manajemen berdasarkan kerja sama dengan pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI)," kata Regional Coordinator HELM Wilayah KTI Rosdiani Rachim di Makassar, Sabtu.

Keempat pilar manajemen yang dimaksud adalah Kepemimpinan dan Administrasi Umum, Manajemen Keuangan, Penjaminan Mutu dan Kemitraan dengan pemangku kepentingn eksternal.

Rosdiani mengatakan, latar belakang kerja sama antara lembaga donor Amerika dengan Pemerintah Indonesia, karena perembangan ekonomi Indonesia yang sangat cepat membutuhkan tenaga kerja terdidik, terampil dan adaptif terhadap ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.

Pemerintah Indonesia telah melakukan langkah penting untuk merespon kebutuhan ini, lanjut dia, dengan memperbaiki sistem pendidikan tinggi.

Selanjutnya pada 2012 pemerintah telah mengesahkan Undang-Undang Pendidikan Tinggi yang mereformasi pendidikan dan memberikan otonomi lebih pada lembaga pendidikan tinggi.

Berkaitan dengan hal tersebut USAID-HELM dan DIKTI bekerja sama untuk mengembangkan dan meningkatkan pendidikan dan riset, serta mengembangkan pengabdian pada masyarakat.

"Salah satu upaya itu, USAID-HELM memberikan pendampingan teknis untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan kinerja di tingkat institusi perguruan tinggi," katanya. 

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024