Makassar (ANTARA Sulsel) - Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang farmasi yakni Kimia Farma yang terus mengembangkan jasa pelayanan kepada masyarakat sedikit lagi memenuhi target pendapatan tahun 2014 sebesar Rp4,8 triliun.

"Target kami tahun 2014 sekitar Rp4,8 triliun dan pada bulan November saja itu pendapatan sudah Rp4 triliun lebih atau sudah lebih 90 persen," ujar Direktur Utama PT Kimia Farma Rusdi Rosman di Maros, Sulawesi Selatan, Senin.

Ia mengatakan, target pendapatan dari Kimia Farma dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan angka itu pun kemudian akan bertumbuh lagi pada tahun 2015.

Disebutkannya, pendapatan PT Kimia Farma pada 2013 sekitar Rp4,6 triliun dan angka itu meningkat Rp200 miliar pada tahun berikutnya yang disertai juga peningkatan bisnis kerja pengembangan apotek dan klinik di seluruh Indonesia.

"Kalau pengembangan bisnisnya bagus, tentunya target revenue itu akan meningkat dan itu tadi yang saya katakan, tidak semua daerah di Indonesia kita bangun apotek dan klinik karena harus mempertimbangkan banyak indikator supaya investasinya bisa dikembangkan di suatu daerah," katanya.

Rusdi menyatakan, untuk menunjang target pendapatan pada 2015, beberapa pengembangan sudah direncanakan saat ini yang dimulai dari sektor hulu.

Kimia Farma berencana melaksanakan beberapa proyek besar baik dengan menggunakan investasi dana sendiri dan perbankan, juga menggandeng mitra global.

Pengembangan bisnis itu antara lain, pembangunan pabrik baru di Banjaran, Kabupaten Bandung yang direncanakan memakan waktu tiga tahun dengan investasi sekitar Rp1,3 triliun.

Bukan cuma itu, juga akan dibangun pabrik infus dan bahan baku obat melalui kerja sama dengan mitra global serta pengembangan "Stem Call" atau Sel Punca hasil kerja sama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Rumah Sakit Sutomo.

Selain itu masih ada pengembangan rapid teset dan pembangunan pabrik bahan baku garam farmasi yang saat ini sudah 60 persen pabriknya dibangun.

Untuk di Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Maros yang menjadi penyangga utama Kota Makassar telah dibangun apotek dan klinik yang ke-600 sebagai penunjang pengembangan bisnis.

Ia mengatakan, pembukaan dan peresmian apotek yang ke-600 di Kabupaten Maros ini, juga ditandai dengan peluncuran layanan contact center "Kimia Farma Care" 1-500-255.

Disebutkannya, peresmian dan peluncuran secara bersamaan ini dilakukan karena semakin ketatnya persaingan di berbagai sektor tanpa terkecuali sektor kesehatan juga menuntut pelayanan yang efektif dan efisien.

"Layanan contact center Kimia Farma Care itu, diharapkan dapat memenuhi harapan dari para konsumen di manapun mereka berada. Ini juga yang menjadi alasan, banyaknya perusahaan maju dan inovatif membangun layanan contact center demi mendekatkan diri dengan pelanggannya," katanya. T Susilo

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024