Mamuju (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat, H Anwar Adnan Saleh kembali mempertegas bahwa polemik yang terjadi di Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) telah berakhir sehingga mahasiswa diminta fokus melaksanakan proses perkuliahan di kampus Kabupaten Majene.

"Rektor yang sah itu Dr Akhsan Djalaluddin yang telah diangkat oleh pemerintah pusat sebagaimana SK yang dikeluarkan Mendikbud 404/MPK.A4/KP/2013 tanggal 25 November 2014. Jadi, jika ada pihak tertentu yang mengaku selain rektor yang ada saat ini maka itu keliru," kata Gubernur Anwar Adnan Saleh usai menyerahkan DIPA di Mamuju, Minggu.

Menurut dia, penyerahan Dipa yang diterima saudara Aksan ini merupakan bukti bahwa pemerintah pusat mengakui keberadaan Aksan selaku rektor Unsulbar.

Karena itu kata dia, para mahasiswa tidak perlu risau dengan beragam isu karena hal itu disebarkan oleh oknum yang tidak ingin melihat Unsulbar maju dan berkembang.

"Harus kita syukuri karena pemerintah pusat telah menjadikan Unsulbar menjadi PTN. Perubahan status ini merupakan tercepat jika dibandingkan provinsi lain yang ada di Indonesia," katanya.

Gubernur menyampaikan, DIPA untuk Unsulbar tahun ini merupakan pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak sebesar Rp22 miliar lebih dan itu diperuntukkan untuk mendukung kegiatan perkuliahan di kampus itu.

Ia mengakui, dana sebesar itu masih minim. Namun, hal itu akan dilakukan penambahan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2015.

"Kebutuhan ideal Unsulbar saat ini mencapai angka senilai Rp110 miliar telah diajukan ke Kemendikbud. Dana sebesar itu akan kita perjuangkan agar bisa terakomodasi melalui APBN-P. Bukan hanya itu, Pemprov Sulbar juga berkewajiban memberikan bantuan anggaran hingga lima tahun semenjak resmi menjadi PTN," ujarnya.

Rektor Unsulbar, Akhsan Djalaluddin menyampaikan, Unsulbar ini sudah negeri. Jadi, tidak ada lagi warisan swasta sehingga mahasiswa tidak perlu digiring oleh pihak tertentu yang ingin memecah belah proses perkuliahan di kampus.

"Tidak mungkin kita menerima Dipa jika tidak diakui oleh pemerintah pusat. Jadi, mahasiswa diminta tetap fokus mengikuti proses perkuliahan," kata Aksan.

Dia menyampaikan, PTN Unsulbar telah dua tahun berturut-turut menerima DIPA. Dari jumlah itu digunakan untuk biaya operasional dan kegiatan perbaikan kampus dan pengadaan mobiler.

Mengenai pembangunan gedung kata dia, akan dilaksanakan setelah kucuran usulan dana sebesar Rp110 miliar diturunkan oleh pemerintah pusat dalam mendukung proses perkuliahan menjadi lebih baik. FC Kuen

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024