Makassar (ANTARA Sulsel) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Prof Dr Umar Shihab, MA membedah bukunya yang berjudul "Kapita Selekta Mozaik Islam, Ijtihad, Tafsir, dan Isu-Isu Kontemporer" di Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar.
"Dalam buku ini dijelaskan perbedaan mahzab bukanlah satu perpecahan, tetapi ikhtilaf. Adapun ikhtilaf itu adalah rahmat,"� jelas Umar pada peluncuran bukunya di Auditorium Kampus UIN Alauddin Makassar, Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu.
Dalam peluncuran tersebut hadir beberapa tokoh nasional, diantaranya Mantan Menteri Agama RI, Prof Dr Quraish Shihab, Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Azyumardi Azra, CBE, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof Dr Phil Kamaruddin Amin, MA, dan Cendekiawan Muslim, Prof Dr Alwi Shihab.
Saat memberikan pandangan tentang buku terbitan Mizan tahun 2014 tersebut, Quraish Shihab mengatakan, perbedaan adalah sebuah keniscayaan.
"Perbedaan adalah kehendak Allah SWT. Setiap usaha pemaksaan penyatuan pendapat akan melahirkan perpecahan," katanya.
Sedangkan Azyumardi Azra di dalam makalahnya, memberikan refleksi terhadap buku Umar Shihab. Menurut dia, penting sekali mencermati pemikiran Umar Shihab bahwa perbedaan diantara mufassir, ulama pemikir dan cendekiawan muslim yang berimbas pada ormas-ormas Islam yang berbeda harus disikapi secara bijak, santun dan beradab sesuai dengan prionsip akhlak mulia.
Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr H A Qadir Gassing, HT, M.S menyatakan kebanggaannya dapat menghimpun cendekiawan di kampus yang dipimpinnya.
"Saya harap kita mengikuti dengan seksama. Karena ini, pertama kali, kita bisa menghimpun cekdekiawan bergabung dengan birokrat Kementerian Agama," kata Qadir dihadapan ribuan mahasiswa UIN Alauddin.
Qadir Gassing juga berpesan agar peserta bedah buku mengikuti prosesi dengan seksama, karena melalui momentum tersebut untuk "menguras ilmu" pemateri agar menurun kepada peserta bedah buku dan mewarnai perjalanan UIN Alauddin sekarang dan seterusnya.
"Launching" buku tersebut turut dihadiri pengurus MUI Sulsel, Prof Dr Muh Ghalib, MA dan Drs Renreng Tjolli, M.Ag. Sedangkan DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengutus ketuanya Ir Chriswanto Santoso, M.Sc, dan Drs Hidayat Nahwi Rasul, M.Si, Wakil Sekjen, Hasyim Nasution, SE, dan Dept Hukum, Rioberto Sidauruk, SH sebagai peninjau dalam bedah buku tersebut. FC Kuen
"Dalam buku ini dijelaskan perbedaan mahzab bukanlah satu perpecahan, tetapi ikhtilaf. Adapun ikhtilaf itu adalah rahmat,"� jelas Umar pada peluncuran bukunya di Auditorium Kampus UIN Alauddin Makassar, Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Rabu.
Dalam peluncuran tersebut hadir beberapa tokoh nasional, diantaranya Mantan Menteri Agama RI, Prof Dr Quraish Shihab, Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Azyumardi Azra, CBE, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof Dr Phil Kamaruddin Amin, MA, dan Cendekiawan Muslim, Prof Dr Alwi Shihab.
Saat memberikan pandangan tentang buku terbitan Mizan tahun 2014 tersebut, Quraish Shihab mengatakan, perbedaan adalah sebuah keniscayaan.
"Perbedaan adalah kehendak Allah SWT. Setiap usaha pemaksaan penyatuan pendapat akan melahirkan perpecahan," katanya.
Sedangkan Azyumardi Azra di dalam makalahnya, memberikan refleksi terhadap buku Umar Shihab. Menurut dia, penting sekali mencermati pemikiran Umar Shihab bahwa perbedaan diantara mufassir, ulama pemikir dan cendekiawan muslim yang berimbas pada ormas-ormas Islam yang berbeda harus disikapi secara bijak, santun dan beradab sesuai dengan prionsip akhlak mulia.
Sementara itu, dalam sambutannya, Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr H A Qadir Gassing, HT, M.S menyatakan kebanggaannya dapat menghimpun cendekiawan di kampus yang dipimpinnya.
"Saya harap kita mengikuti dengan seksama. Karena ini, pertama kali, kita bisa menghimpun cekdekiawan bergabung dengan birokrat Kementerian Agama," kata Qadir dihadapan ribuan mahasiswa UIN Alauddin.
Qadir Gassing juga berpesan agar peserta bedah buku mengikuti prosesi dengan seksama, karena melalui momentum tersebut untuk "menguras ilmu" pemateri agar menurun kepada peserta bedah buku dan mewarnai perjalanan UIN Alauddin sekarang dan seterusnya.
"Launching" buku tersebut turut dihadiri pengurus MUI Sulsel, Prof Dr Muh Ghalib, MA dan Drs Renreng Tjolli, M.Ag. Sedangkan DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengutus ketuanya Ir Chriswanto Santoso, M.Sc, dan Drs Hidayat Nahwi Rasul, M.Si, Wakil Sekjen, Hasyim Nasution, SE, dan Dept Hukum, Rioberto Sidauruk, SH sebagai peninjau dalam bedah buku tersebut. FC Kuen