Makassar (ANTARA Sulsel) - Aliran uang masuk ke Kantor Bank Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan pada November 2014 tercatat Rp18,15 triliun atau naik 15,3 persen dibanding periode yang sama 2013.

"Aliran uang kartal yang masuk itu lebih banyak dibanding aliran uang keluar pada posisi yang sama yakni hanya Rp13,75 triliun," kata Deputi Direktur Kadiv Sistem Pembayaran, BI Wilayah Sulsel Dery Rossianto di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, selain BI melayani sistem pembayaran dengan uang kartal, kini juga mendorong penggunaan uang nontunai.

Sosialisasi itu sudah dilakukan di sejumlah perguruan tinggi di Makassar diantaranya Universitas Negeri Makassar dan Universitas Islam Negeri Alauddin.

Khusus pendistribusian uang kartal, lanjut dia, dilakukan ke sejumlah kantor cabang BI diantaranya ke NTT, Ambon dan Kendari. Termasuk ke Palopo, Sulsel dan Mamuju, Sulbar yang merupakan kas titipan. Hal itu dilakukan menjelang Natal 2014 dan tahun baru 2015.

Sementara mengenai antisipasi peredaran uang palsu, dia mengatakan, pihak BI senantiasa menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat ciri-ciri uang asli dibandingkan uang palsu.

Adapun julah uang palsu yang terdeksi dan dilaporkan ke BI wilayah Sulsel pada 2014 hingga posisi November mencapai 1.869 lembar atau lebih sedikit dibandingkan 2013 yang mencapai 1.994 lembar.

Pecahan yang mendominasi adalah uang yang mirip Rp50.000 dan Rp100.000. 

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024