Makassar (ANTARA Sulsel) - Pejabat sementara Dirut PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Margeret M Tang mengatakan, kepemilikan saham investor asing pada triwulan IV masih mendominasi.

"Pada periode triwulan akhir 2014 (Oktober - Desember), total kepemilikan saham asing sekitat 65 persen atau masih mendominasi, meskipun mengalami penurunan satu persen dibandingkan triwulan periode sebelumnya," kata Margeret pada keterangan persnya, Kamis.

Berdasarkan data KSEI diketahui, pada periode triwulanan IV, kepemilikan saham masih didominasi oleh investor asing dengan total nilai kepemilikan saham oleh investor asing meningkat tipis dari Rp1.842,79 triliun menjadi Rp1.864,97 triliun dibanding periode sebelumnya.

Peningkatan juga dicatatkan pada nilai kepemilikan Saham oleh investor lokal sebesar Rp12,67 triliun, dari Rp1.014,08 triliun pada triwulan III 2014 (September 2014) menjadi Rp1.026,75 triliun pada Triwulan IV, dengan total kepemilikan saham yang mencapai 36 persen.

Dari kepemilikan saham tersebut, terdapat lebih dari setengah pemegang efek dari investor lokal berasal dari tipe pemegang efek corporate 54 persen, disusul dengan individu sebesar 16,5 persen.

Berbanding terbalik dengan komposisi kepemilikan saham, investor lokal porsi kepemilkan Obligasi Korporasi dan Sukuk lebih besar. Secara persentase komposisi kepemilikan saham oleh investor lokal sama dengan periode sebelumnya yakni 91 persen. Dari sisi nilai, jumlahnya meningkat tipis Rp0,57 triliun.

Sementara kepemilikan Obligasi Korporasi dan Sukuk oleh investor lokal, kepemilikan oleh investor asing persentasenya tidak berubah dari periode sebelumnya yang mencapai sembilan persen. Sedangkan secara nilai, kepemilikan Obligasi Korporasi dan Sukuk meningkat dari Rp19,20 triliun menjadi Rp21,34 triliun dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Sedang total nilai aset yang tercatat di C-BEST mengalami kenaikan 1,55 persen atau Rp48,7 triliun dari Rp3.149,34 triliun menjadi Rp3.198,07 triliun. Salah satu faktor kenaikan total aset yang tercatatkan di KSEI dikarenakan adanya peningkatan nilai aset pada jenis Efek saham sebesar Rp34,86 triliun dan Medium Term Notes sebesar Rp3,40 triliun.

Total aset yang tercatat di KSEI tersebut masih didominasi oleh jenis Efek saham dengan total nilai sebesar Rp2.891,73 triliun atau sekitar 90 persen dari total nilai aset. Kenaikan total nilai aset yang tercatat di KSEI tersebut, sejalan dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terus meningkat sejak periode I hingga periode IV Triwulanan tahun 2014.

Per akhir Desember 2014, jumlah investor pasar modal Indonesia yang mengacu pada jumlah Single Investor Identification (SID) secara konsisten terus mengalami peningkatan sejak periode Triwulan I. Jumlah investor pasar modal Indonesia hingga akhir 2014 telah mencapai 364.465, atau naik sekitar 10 persen dibanding awal periode tahun 2014.

Kenaikan ini sejalan dengan tren kenaikan jumlah Sub Rekening Efek dan Login ke Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) yang masing-masing juga meningkat sekitar 10% dibandingkan dengan periode Triwulan I.

Pada periode yang sama, kegiatan Tindakan Korporasi (Corporate Action) yang didistribusikan melalui KSEI terdapat 759 aktivitas, menurun 6,4 persen dari periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan kegiatan distribusi Dividen Tunai & Interim mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni sekitar 68 persen dikarenakan sebagian besar Emiten telah melakukan kegiatan tersebut pada periode Triwulan III.

Aktivitas Tindakan Korporasi terbanyak pada periode ini, seperti periode sebelumnya, dicatatkan pada Pembayaran Bunga Obligasi sebanyak 549 kali. Selama Triwulan III tahun 2014, KSEI telah melakukan distribusi Tindakan Korporasi pembayaran dividen/exercise dan bunga/pokok surat utang dengan total dana sebesar Rp28.35,21 miliar (naik sekitar 24 persen dari Triwulan III) dan 32,63 juta dolar Amerika (naik sekitar 73 persen dari Triwulan III). Biqwanto   

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024