Makassar (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar menurunkan tim pemantau untuk dua pulau yang terancam abrasi yakni Pulau Barrang Caddi dan Pulau Bone Tambung.

"Untuk mengantisipasi abrasi yang dapat menimpa dua pulau itu, kami sudah menurunkan tim untuk melakukan pemetaan masalah dan dicarikan solusinya," kata Wakil Wali Kota Makassar H Syamsu Rizal di Makassar, Jumat.

Dia mengatakan, pemetaan masalah di Pulau Barrang Caddi dan Pulau Bone Tambung itu untuk mengetahui kebutuhan di lokasi itu dan menentukan pembangunan pemecah ombak, tanggul atau talud.

Dengan demikian, lanjut dia, akan dideteksi di posisi yang cocok untuk menempatkan pemecah ombak, tanggul atau talud. Sementara mengenai penganggarannya, diakui proposalnya sudah dipresentasikan pada Dirjen Kelautan dan Pulau-Pulau Kecil untuk mendapatkan anggaran.

"Saat ini sudah ada sejumlah pemecak ombak yang tidak fungsional, sehingga perlu dicarikan solusinya. Sebagai contoh, pemecah ombak di Gusung, Cambayya Kecamatan Ujung Tanah, Makassar sudah tidak fungsional lagi," katanya.

Pemecah tanggul di Gusung itu tidak berfungsi optimal lagi, lanjut dia, sehingga sampah yang terbawa ombak beralih ke Pulau Lae-Lae.

Kondisi itu terjadi, diakui karena adanya perubahan topografi besar-besar di wilayah perairan di sekitar wilayah Kota Makassar, Kabupaten Maros dan Pangkep.

"Karena itu pulau-pulau yang ada di wilayah Kota Makassar akan dipantau dan dilakukan pemetaan, sehingga persoalan di lapangan dapat dicarikan solusinya," kata Wakil Wali Kota Makassar yang akrab disapa Deng Ical ini. Agus Setiawan

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024