Kendari (ANTARA Sulsel) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta pedagang di daerah itu untuk menyesuaikan harga dagangan terkait turunnya harga bahan bakar minyak (BBM).

"Sudah saatnya pedagang untuk menurunkan harga, karena harga BBM sudah mengalami penurunan, dan itu perlu disesuaikan," kata Kepala Disperindag Sultra Siti Saleha, di Kendari, Senin.

Menurutnya, penurunan harga BBM secara berturut-turut dua kali ini seharusnya dapat disikapi oleh pedagang, namun sampai saat ini pada umumnya pedagang masih bertahan dengan harga lama.

"Sudah seharusnya jika dampak penurunan harga BBM juga memberikan pengaruh terhadap harga barang karena hal itu berkaitan dengan biaya transportasi barang," katanya.

Warga Kendari, Rajab (47), berharap tarif angkutan dan harga barang ikut turun seiring dengan penurunan harga BBM tersebut.

Dikatakannya, saat harga BBM naik, harga barang, tarif angkutan baik darat maupun laut ikut dinaikkan dengan alasan BBM naik.

"Sekarang BBM sudah turun, tarif otomatis ikut turun, termasuk harga barang. Karena itu pemerintah harus bertanggung jawab," katanya.

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurunkan harga BBM jenis premium dan solar mulai 18 Januari 2015 pukul 00.00 WIB. Harga BBM jenis premium turun menjadi Rp6.600 per liter dari sebelumnya Rp7.600 per liter, sedangkan solar turun menjadi Rp6.400 per liter dari Rp7.250 per liter. E.K. Sinoel

Pewarta : Suparman
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024