Mamuju (ANTARA Sulbar) - Ketua DPD Partai Golongan Karya Provinsi Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh yang sempat dipecat dari partai tersebut mengancam untuk memecat kader yang dinilai provokator.

"Pemecatan saya selaku ketua DPD Golkar Sulbar akibat adanya oknum kader yang melakukan provokasi saat pelaksanaan Pilpres 2014. Yang jelas, nama saya dipulihkan oleh Ketua DPP terpilih versi Munas Ancol, Agung Laksono untuk kembali menduduki jabatan ketua DPD Golkar Sulbar," kata Ketua DPD Golkar Sulbar, Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Rabu.

Sekedar diketahui kata dia, dirinya dipecat dari Golkar karena dianggap tidak mendukung kader Golkar pada saat Pilpres 2014.

Karena versi Munas Ancol di Jakarta juga legal maka ia merasa bertanggungjawab untuk mengurus partai beringin yang telah ia besarkan selama bertahun-tahun.

"Hampir separuh hidup saya habiskan untuk mengurus Golkar. Makanya, saya akan melaksanakan rapat pengurus dengan mengundang DPD II Partai Golkar se Sulbar dalam waktu dekat ini," kata Anwar.

AAS sapaan akrab Anwar Adnan Saleh yang juga gubernur Sulbar ini mengatakan, rapat pengurus partai Golkar akan dihelat dalam waktu dekat atau paling lambat pekan depan.

"Tidak boleh ada orang dari luar Sulbar yang seenaknya mau menjadi pengurus partai Golkar di Sulbar. Amanah yang diberikan kepada saya tentu akan mengembalikan ke jayaan partai berlambang pohon beringin ini di Sulbar,", ujar AAS.

AAS juga menambahkan, bahwa agenda rapat yang akan digelar membicarakan kerja partai, seperti persiapan Pilkada, merombak struktur pengurus dan persiapan untuk melakukan musyawarah daerah partai Golkar.

"Golkar harus kembali ke jalan yang benar. Ini menjadi komitmen bersama untuk meneruskan cita-cita partai untuk kemakmuran rakyat," ujar Anwar

Anwar juga tak menampik jika kondisi kepengurusan DPP partai Golkar yang sampai saat ini masih terpecah. Namun ia yakin dalam waktu dekat ini DPP Golkar akan Islah dan akan mengadakan Munas lagi.

"Kepengurusan hasil Munas setelah Islah nanti akan disaring dengan ketat, pengurus yang dianggap provokator tidak akan dimasukkan ke dalam struktur kepengurusan," ujarnya. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024