Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) menggelar Peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025 tingkat Kota Makassar, Selasa (16/12), yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan.

Kegiatan ini dihadiri sekitar 370 lebih peserta dari berbagai unsur organisasi perempuan se-Kota Makassar dengan mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045”.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Arifatul Choiri Fauzi, menegaskan bahwa Peringatan Hari Ibu bukan sekadar agenda seremonial, melainkan momentum reflektif atas peran strategis perempuan dalam pembangunan bangsa. “Peringatan Hari Ibu bukan sekadar seremoni, melainkan pengakuan atas peran strategis perempuan Indonesia sebagai penggerak utama pembangunan bangsa,” ujarnya dalam sambutan seragam yang dibacakan pada kegiatan tersebut.

Ia menekankan bahwa tema Perempuan Berdaya dan Berkarya, Menuju Indonesia Emas 2045 menjadi pengingat bahwa kemajuan nasional tidak dapat dipisahkan dari kemajuan perempuan. “Perempuan berdaya dan berkarya adalah fondasi penting menuju Indonesia Emas 2045, karena kemajuan bangsa tidak pernah terpisah dari kemajuan perempuan,” kata Arifatul.

Lebih lanjut, Menteri PPPA juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi dalam upaya perlindungan perempuan dan anak. Menurutnya, tantangan kekerasan berbasis gender dan diskriminasi masih membutuhkan langkah nyata yang berkelanjutan. “Perlindungan perempuan dan anak membutuhkan kolaborasi lintas sektor agar perempuan terbebas dari kekerasan dan diskriminasi,” tegasnya.

Kepala DPPPA Kota Makassar, drg. Ita Isdiana Anwar menyampaikan peringatan Hari Ibu bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum reflektif untuk memperkuat peran strategis perempuan dalam pembangunan daerah.

“Hari Ibu adalah ruang refleksi bersama. Perempuan bukan hanya pendamping pembangunan, tetapi aktor utama yang menggerakkan perubahan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun negara,” ujarnya.

Selain memperingati Hari Ibu ke-97, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi perempuan aparatur sipil negara dalam pembangunan keluarga dan masyarakat.

Ita Isdiana Anwar menegaskan bahwa DPPPA Kota Makassar terus memperkuat program unggulan di bidang perlindungan perempuan dan anak, termasuk peningkatan kualitas layanan perlindungan anak melalui Pusat Pelayanan Terpadu Daerah (PPTD).

Ia juga menyoroti fenomena meningkatnya laporan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang dianalogikan seperti gunung es kasus yang tampak di permukaan hanyalah sebagian kecil dari realitas yang ada.

“Bertambahnya laporan bukan berarti kasus meningkat secara tiba-tiba, tetapi menunjukkan bahwa korban kini mulai berani bersuara dan mengadu. Ini adalah tanda meningkatnya kesadaran dan kepercayaan terhadap sistem perlindungan,” jelasnya.

Menurutnya, tantangan sosial saat ini semakin kompleks, terutama di tengah perubahan struktur keluarga, maraknya broken home, serta dinamika generasi muda, khususnya Gen Z, yang hidup dalam ekosistem digital.

Dalam kesempatan tersebut, Ita Isdiana Anwar, juga menekankan pentingnya literasi digital dan peran keluarga dalam mengawal tumbuh kembang anak di era digital.

“Digitalisasi ibarat pisau bermata dua. Kita bisa memetik manfaat besar, tetapi juga harus waspada terhadap dampak negatifnya. Peran orang tua sangat krusial dalam mendampingi anak-anak menyelami dunia digital secara bijak,” tuturnya.

Ia menegaskan bahwa tanggung jawab pengasuhan dan perlindungan anak bukan hanya dibebankan kepada ibu, melainkan membutuhkan peran aktif ayah, keluarga besar, dan lingkungan sekitar.

Menutup rangkaian kegiatan, Ita Isdiana Anwar menyampaikan pesan menyentuh bagi anak-anak dan generasi muda dalam momentum Hari Ibu.

“Ibu adalah dunia bagi anak-anaknya. Seberapapun kuat seseorang menghadapi dunia luar, ketika pulang kepada ibu, ia akan kembali menjadi seorang anak. Selagi masih memiliki ibu, sayangi, hormati, dan bahagiakan beliau,” ucapnya.

Ia berharap generasi muda tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter, berempati, dan mampu menjadi versi terbaik dari dirinya, dengan tetap menjunjung nilai keluarga.

Peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025 ini diharapkan menjadi penguat kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan Kota Makassar yang inklusif, ramah perempuan dan anak, serta berkontribusi nyata menuju Indonesia Emas 2045.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Pewarta : Frotza Alifi
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025