Majene, Sulbar (ANTARA Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh menyerahkan secara simbolis tujuh kendaraan operasional yang digunakan untuk wakil rektor dan dekan Unsulbar yang dilaksanakan di Gedung Tasha Senter, Majene, Kamis.

Gubernur Sulbar juga menyerahkan ijazah bagi para lulusan Unsulbar yang sudah diwisuda 1 Nopember 2014 lalu yang dirangkaikan dengan Dies Natalis I Unsulbar.

"Unsulbar adalah kebanggan kita semua. Banyak hal yang telah kita buat untuk pembangunan Unsulbar, hingga Unsulbar seperti saat ini telah bisa menjadi universitas negeri di Sulawesi Barat," katanya.

Gubernur mengatakan berbagai tantangan dan permasalahan dihadapi hingga Unsulbar bisa seperti sekarang ini dan hal tersebut merupakan dinamika perjuangan.

"Dengan menjadi universitas negeri di Sulbar yang merupakan kebanggaan kita semua, saya harapkan Unsulbar dapat menjawab segala permasalahan kedepan serta menjadi kebanggaan Sulbar. Unsulbar diharapkan membangun prodi yang sesuai dengan kebutuhan dan berpijak pada kearifan lokal," katanya.

Karena itu, ujar dia, program studi yang dibuka harus mendukung program di Sulbar, terutama yang harus menjadi perhatian kedepan dengan era globalisasi.

"Jangan sampai anak-anak kita menjadi penonton di daerah sendiri. Itu yang tidak kita harapkan," tandas Anwar Adnan Saleh.

Ia juga mengharapkan lulusan Usnulbar bia menjadi pelaku dalam menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk kemajuan pembagunan di Sulbar, paling tidak jika tidak bisa menjadi pelaku utama, minimal memperlajri ilmu dari pihak luar untuk kemudian diterapkan di Sulbar.

Anwar mengimbau kepada SKPD di Sulbar, dengan telah diserahkanya ijazah kepada sejumlah lulusan Unsulbar, diharapkan SKPD untuk memberdayakan Unsulbar dalam melakukan kerjasama sehingga tidak perlu lagi menggunakan Universitas luar.

Terkait dukungan pemerintah terhadap pembagunan Unsulbar, Gubernur dua periode tersebut menyampaikan, sebagai pemerintah, dirinya tidak akan pernah berhenti untuk membantu pembangunan Unsulbar sampai Unsulbar tersebut sudah bisa berjalan sendiri dan tidak lagi membutuhkan bantuan pemerintah.

"Pembangunan Unsulbar adalah gagasan kita semua, dan menjadi tanggung jawab kita semua yakni pemprov dan pemkab untuk mendukung sampai Unsulbar betul-betul bisa mandiri. Dan itu sudah menjadi komitmen bersama untuk terus mendukung pembangunan Unsulbar ini," katanya.

Untuk pembangunan tahap awal, ujar dia, tahun ini mulai dibangun dan pemerintah telah memberikan dana sebesar Rp110 miliar untuk pembangunan kampus Unsulbar beserta dengan fasilitas laboratorium dan lainnya.

Dana sebesar itu, kata dia, tentu tidak cukup karena yang direncanakan untuk pembangunan keseluruhan hingga tuntas mencapai kurang lebih Rp 1 triliun secara bertahap, sementara untuk tempat awal perkuliahan, Bupati Majene Kalma Katta telah menjanjikan untuk mencarikan tempat perkuliahan.

Bupati Mejene, Kalma Katta pada kesempatan tersebut menyampaikan Pemkab Majene akan terus mendukung kemajuan pembangunan Unsulbar termasuk dukungan lahan dan infrastrurktur.

"Setelah Unsulbar menghadapi berbagai goncangan dan memasuki fase menjadi negeri saat ini, di pundak para rektor wakil rektor dan semua pengelola untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. Dan kita semua akan terus mendukung pembangunan Unsulbar,"ujar Bupati dua periode tersebut.

Rektor Unsulbar, Akhsan Jalaluddin mengatakan Usnulbar saat ini memiliki tujuh fakultas dan 17 prodi.

"Untuk pengembangan Usnulbar telah dilakukan kerjasama dengan sejumlah universitas terkemuka baik dalam negeri maupun luar negeri, serta kedepan juga akan mengembangkan jaringan IT sehingga dosen bisa melakukan kuliah jarak jauh dengan para mahasiswa," katanya. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024