Makassar (ANTARA Sulsel) - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel) memperkirakan inflasi daerah itu pada triwulan I 2015 akan turun atau lebih rendah dibanding triwulan IV 2014.

"Hal itu terlihat dari hasil Survei Konsumen (SK) Januari 2015 dan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Triwulan IV 2014," kata Deputi Bidang Ekonomi dan Keuangan BI Perwakilan Sulsel, Causa Iman dalam Paparan Hasil Survei BI di Makassar, Jumat.

Dia mengatakan hasil SK mengindikasikan bahwa tekanan harga pada tiga bulan mendatang mengalami penurunan, sementara hasil SKDU menunjukkan saldo bersih tertimbang (SBT) harga jual pada triwulan I 2015 sebesar 37,16 persen.

Kondisi itu, lanjut dia, lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2014 (60,74 persen). Penurunan tersebut disebabkan oleh meredanya dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), bahkan harga BBM turun mulai Januari 2015 yang diikuti oleh penurunan tarif angkutan dalam kota.

Harga jual yang diperkirakan meningkat terutama di sektor pertanian (21,76 persen), sektor bangunan (5,64 persen), sektor PHR (4,53 persen) dan sektor industri pengelohan (2,48 persen).

Sementara pertumbuhan ekonomi Sulsel pada triwulan IV 2014 diindikasikan mengalami perkembangan yang lebih baik dari triwulan sebelumnya. Hal ini ditunjukkan oleh hasil SKDU triwulan IV 2014 yang menghasilkan nilai SBT sebesar 28,25 persen.

Kondisi tersebut meningkat dari triwulan III 2014 (23,54 persen). Sedang sektor ekonomi yang menunjukkan peningkatan usaha berasal dari sektor pertanian (13,03 persen), sektor perdagangan, hotel dan restoran (9,27 persen), serta sektor angkutan dan komunikasi (2,49 persen) yang terutama didorong oleh meningkatnya permintaan dalam negeri.

Berkaitan dengan hal tersebut, ungkap Causa, perekonomian Sulsel pada triwulan I 2015 diperkirakan akan kembali tumbuh yang diindikasikan dari nilai SBT sebesar 37,71 persen. Hal ini lebih tinggi dari SBT triwulan IV 2014 (28,25 persen).

"Dengan demikian, secara umum permintaan domestik akan menjadi tumpuan peningkatan kegiatan usaha, selain adanya kontribusi positif beberapa faktor lainnya, seperti peningkatan dalam hal kualitas barang/jasa, pangsa pasar dan kapasitas produksi," katanya.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024