Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Gerindra Sulawesi Barat akan melakukan evaluasi terhadap pengurus tingkat kabupaten yang ada di daerah tersebut.

"Memang ada wacana evaluasi internal khususnya pengurus kabupaten yang dianggap gagal. Bahkan bisa berujung pada `reshuffle` sejumlah posisi vital di tubuh kepengurusan partai," kata Sekretaris DPD Gerindra Sulawesi Barat, Isra D. Pramulya di Mamuju, Minggu.

Menurutnya, ukuran kegagalan pengurus di tingkat kabupaten bisa dilihat dari hasil pelaksanaan pemilihan legislatif 2014 yang lalu.

"Ini bukan ancaman tetapi pengurus yang gagal mesti realistis. Pengurus yang gagal sudah merasa perlu penyegaran di organisasi partai dan menyerahkannya kepada yang dianggap lebih `fresh`," sebut Isra.

Kendati masih menutup informasi perihal DPC yang bakal dirombak, Isra menegaskan, proses pergantian akan dilakukan awal Maret tahun ini.

"Setelah Februari baru ketahuan siapa pengurus yang bakal dilakukan penyegaran," tambah mantan Sekjen PB PMII tersebut.

Selain sebagai bentuk penyegaran di tubuh partai, "reshuffle" juga dimaksudkan sebagai bentuk sanksi kepada pengurus partai yang dianggap gagal memenuhi target perolehan suara di Pileg dan Pilpres beberapa waktu lalu.

"Dianggap tidak cakap dalam menjalankan tugas dan tidak memenuhi target dan tugas yang diamanahkan oleh Pak Prabowo. Ini berlaku untuk pengurus DPC dan DPD," terang Isra.

Bentuk perombakan kepengurusan Gerindra di Sulawesi Barat akan dititik beratkan pada prinsip-prinsip musyawarah mufakat dan kekeluargaan.

Dengan begitu, Isra berharap kondusifitas pengurus tetap terjaga dalam mengawal perjuangan dan cita-cita partai ini.

"Kalaupun ada hasil evaluasi yang mengecewakan, yah dianggap sebagai kekeliruan kolektif yang akan kita perbaiki bersama," ujar Isra D. Pramulya. Agus Setiawan

Pewarta : Aco Ahmad
Editor :
Copyright © ANTARA 2024