Makassar (ANTARA Sulsel) - Legislator Partai Golkar, Pangerang Rahim kembali terpilih memimpin Badan Kehormatan (BK) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Selatan bersama wakilnya legislator Partai Gerindra, Hanas Hasan.

"Ketua Badan Kehormatan memang jatahnya Golkar. Jadi tidak ada lagi pemilihan-pemilihan, langsung saja penunjukan," terang ketua panitia pemilihan BK Sulsel, Imbar Ismail di Makassar, Rabu.

Legislator Partai Hanura itu mengatakan, Pangerang Rahim sudah berpengalaman di posisi Ketua Badan Kehormatan. Apalagi Partai Golkar hanya menyodorkan satu nama.

Imbar Ismail mengungkapkan, di DPRD Sulsel lebih mengutamakan sistem musyawarah mufakat ketimbang pemilihan. Terlebih lagi, setiap fraksi juga sama halnya dengan Golkar yang hanya menyodorkan satu nama saja.

"Posisi Ketua Badan Kehormatan ini memang tidak bisa sembarang. Harus orang yang betul-betul paham tugas dan fungsinya, apalagi Pak Pangerang adalah incumbent," katanya.

Imbar pun menambahkan, nama-nama yang masuk dalam Badan Kehormatan dalam waktu dekat akan diparipurnakan. Namun sebelumnya, merekaterlebih dahul ditanya mengenai kesiapannya masuk di BK.

"Ada tujuh legislator yang masuk Badan Kehormatan. Kenapa kita tanyakan soal kesiapan mereka, karena tanggung jawab di Badan Kehormatan itu besar. Itu akan ditanyakan sebelum dibuatkan berita acaranya," tandas Imbar.

Ketujuh legislator dimaksud yakni; Pangerang Rahim (Golkar), Hanas Hasan (Gerindra), Ina Nur Syamsina (Demokrat), Husmaruddin (PAN), Sri Rahmi (PKS), Muslim Salam (NasDem), serta Wahid Ismail (PPP).

"Ada tiga fraksi yang tidak menyodorkan nama anggotanya. Mereka adalah Fraksi Hanura, PDIP, dan Fraksi Umat yaitu; PKB, PKPI, dan PBB," sebut Imbar.

Sementara itu, salah satu Anggota Komisi B DPRD Sulsel, Hoist Bachtiar menyatakan, mereka yang didorong masing-masing fraksi untuk ditempatkan dalam Badan Kehormatan terlebih dahulu harus melalui uji kepatutan dan kelaikan.

Pasalnya, Legislator Partai Golkar ini khawatir mereka kurang memahami apa saja tugas dan fungsi anggota Badan Kehormatan. "Saya rasa harus melalui uji kepatutan dan kelaikan," ujarnya. Agus Setiawan

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024