Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengajak segenap kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) agar bisa menjadi cambuk perubahan saat ini dan di masa mendatang.
"HMI jangan jadi termometer yang hanya bisa menunjukkan jika terjadi persoalan sosial. Tapi HMI harus jadi cambuk perubahan di masyarakat," ujarnya saat menghadiri Milad ke-68 yang diadakan HMI Cabang Makassar, Jumat.
Ramdhan Pomanto mengatakan, HMI tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang perjalanan bangsa ini dimana gagasan-gagasan mahasiswa ikut mengubah proses demokrasi ini.
Milad ke-68 menurutnya adalah bukti kuat bahwa eksistensi organisasi tersebut telah melalui perjalanan panjang dan menandakan ia selalu hadir pada setiap peristiwa penting yang dilalui bangsa ini.
Lebih dari itu, organisasi hijau hitam ini juga diharapkan menjadi obat kuat pada masyarakat maupun pemerintahan yang mulai kendur dan mampu mempercepat laju perubahan dalam masyarakat.
Karenanya, Danny mengatakan bahwa pintu rumahnya akan selalu terbuka untuk HMI guna menerima aspirasi dari setiap persoalan sosial atau pun menerima masukan untuk mewujudkan pemerintahan yang jauh lebih baik ke depan.
"Banyak gagasan-gagasan cerdas itu lahir dari mahasiswa, apalagi yang memang telah matang pada organisasi-organisasi seperti HMI. Kita membuka ruang untuk adik-adik di HMI dan menerima masukan-masukan demi pemerintahan yang jauh lebih baik," jelasnya.
Ketua DPRD Makassar Farouq Mappaselling Betta juga menyampaikan hal yang sama. Ia pun sebagai pejabat publik yang juga kader senior HMI akan selalu terbuka menerima setiap kalangan masyarakat baik di kantor maupun di rumah dinasnya.
"Saya bangga dengan HMI, silaturrahminya begitu kuat dan kekaderannya begitu dahsyat. Kalau hari ini masih ada pejabat publik yang tertutup maka itu ketinggalan jaman," ucapnya.
Sejumlah senior HMI lainnya yang hadir di tempat itu yakni Susuman Halim (Sugali), ketua KNPI Makassar, Arman Mannahau, Ketua Badko HMI Sulsel Fahmuddin Kholid, presidium KAHMI Sulsel Tobo Khaeruddin dan Ketua HMI Cab Makassar, Hasan Basri Baso. Agus Setiawan
"HMI jangan jadi termometer yang hanya bisa menunjukkan jika terjadi persoalan sosial. Tapi HMI harus jadi cambuk perubahan di masyarakat," ujarnya saat menghadiri Milad ke-68 yang diadakan HMI Cabang Makassar, Jumat.
Ramdhan Pomanto mengatakan, HMI tidak bisa dilepaskan dari sejarah panjang perjalanan bangsa ini dimana gagasan-gagasan mahasiswa ikut mengubah proses demokrasi ini.
Milad ke-68 menurutnya adalah bukti kuat bahwa eksistensi organisasi tersebut telah melalui perjalanan panjang dan menandakan ia selalu hadir pada setiap peristiwa penting yang dilalui bangsa ini.
Lebih dari itu, organisasi hijau hitam ini juga diharapkan menjadi obat kuat pada masyarakat maupun pemerintahan yang mulai kendur dan mampu mempercepat laju perubahan dalam masyarakat.
Karenanya, Danny mengatakan bahwa pintu rumahnya akan selalu terbuka untuk HMI guna menerima aspirasi dari setiap persoalan sosial atau pun menerima masukan untuk mewujudkan pemerintahan yang jauh lebih baik ke depan.
"Banyak gagasan-gagasan cerdas itu lahir dari mahasiswa, apalagi yang memang telah matang pada organisasi-organisasi seperti HMI. Kita membuka ruang untuk adik-adik di HMI dan menerima masukan-masukan demi pemerintahan yang jauh lebih baik," jelasnya.
Ketua DPRD Makassar Farouq Mappaselling Betta juga menyampaikan hal yang sama. Ia pun sebagai pejabat publik yang juga kader senior HMI akan selalu terbuka menerima setiap kalangan masyarakat baik di kantor maupun di rumah dinasnya.
"Saya bangga dengan HMI, silaturrahminya begitu kuat dan kekaderannya begitu dahsyat. Kalau hari ini masih ada pejabat publik yang tertutup maka itu ketinggalan jaman," ucapnya.
Sejumlah senior HMI lainnya yang hadir di tempat itu yakni Susuman Halim (Sugali), ketua KNPI Makassar, Arman Mannahau, Ketua Badko HMI Sulsel Fahmuddin Kholid, presidium KAHMI Sulsel Tobo Khaeruddin dan Ketua HMI Cab Makassar, Hasan Basri Baso. Agus Setiawan