Mamuju (ANTARA Sulbar) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat berhasil membangun sedikitnya 300 lebih pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) di enam kabupaten di daerah itu.
"Sulbar memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang besar, tidak kurang 300 lebih PLTMH telah dibangun di daerah ini, khususnya pada wilayah pedalaman," kata Plt Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulbar Amri Ekasakti di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, PLTMH yang dibangun selama ini dibiayai Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah hingga swadaya masyarakat yang turut memberikan kontribusi sebesar 10 persen pada rasio elektrivikasi Provinsi Sulawesi Barat, yang tersebar di desa-desa sulit dijangkau oleh jaringan listrik PLN.
Amri Ekasakti, lebih jauh memaparkan kendala yang dihadapi Dinas ESDM Provinsi Sulbar pada fungsi pembinaan dan pengawasan operasional PLTMH yakni tidak adanya anggaran untuk memperbaiki sejumlah PLTMH yang telah rusak, akan tetapi anggaran untuk perbaikan pihaknya sudah ajukan, namun oleh Kementerian Dalam Negeri menganulir hal tersebut hingga sekerang
"Sebanyak 20 persen PLTMH yang ada di Provinsi Sulawesi Barat rusak parah dan sudah selaknya dibangun kembali, kerusakan ini sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat itu sendiri dalam memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin. Rata-rata masyarakat ketika listrik telah masuk ke desa mereka, secara spontan membeli peralatan listrik yang membutuhkan daya listrik yang besar seperti kulkas, mesin cuci, ricecooker hal ini membuat turbin cepat rusak," ungkap Amri.
Disamping itu permasalahan yang banyak ditemukan seperti tidak jalannya fungsi organisasi masyarakat yang mengelola turbin PLTMH. Iuran rutin yang harusnya digunakan untuk memelihara turbin dan untuk membayar honor teknisi PLTMH, tidak dibayarkan oleh masyarakat.
"Kemungkinan kita tahun ini tidak lagi ada tambahan PLTMH akan dibangung karena kewenangan daerah sudah di ambil alih pusat, kita hanya melakukan suvei kelayakan baru selanjutnya di sampaikan ke pusat dan yang tentukan apakah daerah bisa dapatkan bantuan pembuatan PLTMH atau tidak", tutur Amri. N Yuliastuti
"Sulbar memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang besar, tidak kurang 300 lebih PLTMH telah dibangun di daerah ini, khususnya pada wilayah pedalaman," kata Plt Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulbar Amri Ekasakti di Mamuju, Minggu.
Menurutnya, PLTMH yang dibangun selama ini dibiayai Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah hingga swadaya masyarakat yang turut memberikan kontribusi sebesar 10 persen pada rasio elektrivikasi Provinsi Sulawesi Barat, yang tersebar di desa-desa sulit dijangkau oleh jaringan listrik PLN.
Amri Ekasakti, lebih jauh memaparkan kendala yang dihadapi Dinas ESDM Provinsi Sulbar pada fungsi pembinaan dan pengawasan operasional PLTMH yakni tidak adanya anggaran untuk memperbaiki sejumlah PLTMH yang telah rusak, akan tetapi anggaran untuk perbaikan pihaknya sudah ajukan, namun oleh Kementerian Dalam Negeri menganulir hal tersebut hingga sekerang
"Sebanyak 20 persen PLTMH yang ada di Provinsi Sulawesi Barat rusak parah dan sudah selaknya dibangun kembali, kerusakan ini sangat dipengaruhi oleh perilaku masyarakat itu sendiri dalam memanfaatkan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin. Rata-rata masyarakat ketika listrik telah masuk ke desa mereka, secara spontan membeli peralatan listrik yang membutuhkan daya listrik yang besar seperti kulkas, mesin cuci, ricecooker hal ini membuat turbin cepat rusak," ungkap Amri.
Disamping itu permasalahan yang banyak ditemukan seperti tidak jalannya fungsi organisasi masyarakat yang mengelola turbin PLTMH. Iuran rutin yang harusnya digunakan untuk memelihara turbin dan untuk membayar honor teknisi PLTMH, tidak dibayarkan oleh masyarakat.
"Kemungkinan kita tahun ini tidak lagi ada tambahan PLTMH akan dibangung karena kewenangan daerah sudah di ambil alih pusat, kita hanya melakukan suvei kelayakan baru selanjutnya di sampaikan ke pusat dan yang tentukan apakah daerah bisa dapatkan bantuan pembuatan PLTMH atau tidak", tutur Amri. N Yuliastuti